Dalam pandangan Islam, kekuasaan adalah amanah yang akan dipertanggungjawabkan di hadapan Allah swt. Pemimpin haruslah amanah dan jujur. Kekuasaan digunakan untuk menegakkan syariat dan mengurusi kepentingan rakyat. Rasulullah saw bersabda,Â
"Imam (Khalifah) adalah raa'in (pengurus rakyat) dan ia bertanggung jawab atas pengurusan rakyatnya." (HR al-Bukhari)Â
Islam mewajibkan negara untuk mewujudkan kesejahteraan rakyat individu per individu. Bila memang kondisi rakyat sudah tidak mampu bekerja, maka bantuan sosial layak diberikan. Namun bila rakyat masih tergolong mampu bekerja maka negara wajib memberikan lapangan pekerjaan. Sehingga negara menjamin setiap individu atau kepala keluarga menunaikan kewajibannya mencari nafkah dan memiliki penghasilan yang layak sehingga mampu membeli kebutuhan pokoknya. Di sisi lain, negara juga hadir dengan kedaulatan pangan agar mampu menjamin ketersediaan pangan di pasaran sehingga tidak memicu kenaikan harga yang terus menerus akibat kelangkaan.Â
Untuk pendidikan, kesehatan dan keamanan negara wajib memberikan kepada rakyat secara cuma-cuma. Kebutuhan rakyat tidak boleh dikomersialisasi dengan pihak ketiga untuk mendapatkan keuntungan. Sumber pendanaan diperoleh dari pos kepemilikan umum dan kepemilikan negara dari Baitul Maal.Â
Segala kebutuhan rakyat ini wajib dipenuhi oleh negara dari hari ke hari, tahun ke tahun. Dari kepemimpinan (khalifah) yang satu, maupun harus berganti khalifah yang lain. Kewajiban negara kepada rakyat tetaplah sama.Â
Penguasa atau pemimpin yang bertakwa tidak akan lahir dalam sistem demokrasi kapitalisme. Pemimpin yang bertakwa, hanya akan lahir dalam sistem Islam. Sistem Islam akan mengatur pendidikan yang diselenggarakan negara bertujuan untuk membentuk individu-individu yang bertakwa dan berkepribadian Islam, yaitu berpola pikir dan pola sikap Islam.Â
Negara akan mengedukasi rakyat dengan nilai-nilai Islam termasuk dalam memilih pemimpin, sehingga umat memiliki kesadaran akan kriteria yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin. Seorang muslim yang menjadi pemimpin pun  jelas berkualitas karena iman dan takwanya  kepada Allah serta memiliki kompetensi, tidak perlu pencitraan agar disukai rakyat.Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI