Mohon tunggu...
Tita Rahayu Sulaeman
Tita Rahayu Sulaeman Mohon Tunggu... Lainnya - pengemban dakwah
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Ibu Rumah Tangga,

Selanjutnya

Tutup

Bandung

Remaja Muslimah Bandung Timur dan RAGB: Generasi, Lingkungan Hidup dan Islam

2 Januari 2024   03:56 Diperbarui: 2 Januari 2024   06:39 217
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Oleh : Asri

Pada penghujung 2023, RAGB (Remaja Anti Gaul Bebas) wilayah Bandung Timur mengadakan acara Risalah Akhir Tahun 2023 yang bertemakan Eco Guardian Generation:  Muslimah Muda, Penyelamat Bumi. Kegiatan ini diselenggarakan di salah satu Mesjid wilayah Bandung Timur. Pada Minggu, 31 Desember 2023 dan sekitar 180 remaja muslimah dari berbagai sekolah berbondong-bondong menghadirinya, termasuk para guru di wilayah Bandung Timur.

Acara tersebut diawali dengan sambutan yang disampaikan oleh Pembina RAGB wilayah Bandung Timur, Kak Citra Amalia, beliau memberikan gambaran kepada para peserta remaja untuk peduli terhadap kondisi lingkungan hidupnya. Tak hanya itu, dalam acara tersebut pun dihadiri oleh dua Keynote Speaker dari Duta Genre, dimana mereka menyampaikan fakta-fakta terkini mengenai kondisi lingkungan dan tentunya memberi motivasi kepada para remaja yang hadir.

Dilanjutkan dengan pemaparan materi yang disampaikan oleh narasumber, Kak Eni Oktaviani yang memberikan hadiah 'Ilmu Baru' kepada para remaja muslimah di penghujung tahun ini. Beliau menyebutkan, lingkungan hidup merupakan suatu upaya riset pengetahuan tentang bagaimana alam ini bekerja. Artinya bagaimana manusia mempengaruhi lingkungan dan menyelesaikan masalah lingkungan yang sedang dihadapi manusia untuk kehidupan yang berkelanjutan.

Ikhtiar menumbuhkan semangat dalam memelihara planet bumi yang hanya satu-satunya ini dapat kita kaji dari pandangan Islam yang merupakan faktor penting yang memberikan kontribusi atas sikap manusia terhadap alam dan lingkungan.

Namun yang menjadi point of the problem adalah agama dan lingkungan hidup kerap kali dianggap dua hal yang terpisah dan tidak berhubungan satu sama lain. Pemahaman tersebut berkembang selama ini, telah menjadikan agama cenderung tidak memberikan kontribusi yang berarti terhadap kesadaran umat dalam menjaga lingkungan. Padahal dalam konsep Islam, lingkungan hidup diperkenalkan oleh al-Qur'an dengan sebaik-baiknya.

Di dalam Al-Qur'an banyak sekali disebutkan mengenai alam yang bertasbih kepada Allah SWT. Oleh karena itu dalam pandangan Islam, alam tidak pernah semata-mata diposisikan sebagai benda mati atau benda ekonomi yang dapat diperjual-belikan selayaknya benda pada umumnya. Namun dalam Sekulerisme, membebaskan manusia serakah menguasai lingkungan.

Padahal kita tahu, kepemilikan manusia hanyalah amanah, titipan atas pinjaman yang pada saatnya harus dikembalikan dalam keadaannya seperti semula. Bahkan manusia yang baik justru akan mengembalikan titipan tersebut dalam keadaan yang lebih baik dari ketika dia menerimanya.

Tatkala alam dirusak secara fisik maupun sosial dan ekologinya, maka kerusakan itu akan berdampak luas dan melahirkan kerusakan-kerusakan lanjutan (kemiskinan, konflik lahan, hilangnya keragaman hayati, parahnya kondisi lingkungan, dsb.) Secara ontologis alam bukanlah semata-mata bidang tanah atau benda, namun ia adalah ruang hidup dan menghidupkan. Inilah dasar pijakan cara pandang Islam terhadap eksistensi alam.

Dalam firman-Nya, Allah SWT juga mengecam manusia yang merusak alam. Dia sangat tidak menyukai orang-orang yang melakukan kerusakan di muka bumi, seperti firman Allah SWT :

"Telah tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan perbuatan tangan manusia. (Melalui hal itu) Allah membuat mereka merasakan sebagian dari (akibat) perbuatan mereka agar mereka kembali (ke jalan yang benar)." (QS. Ar-Rum : 41)

Karena sejatinya, "Kualitas iman seseorang bisa diukur salah satunya dari sejauh mana sensitivitas dan kepedulian orang tersebut terhadap kelangsungan lingkungan hidup."

Narasumber pun menyampaikan solusi yang tepat atas permasalahan lingkugan hidup ini harus sesuai dengan aturan Islam. Diantaranya, para pemimpin (penguasa) penting mengarahkan dan memberikan ruang bagi masyarakat dalam pengelolaan sumber daya alam, lingkungan yang berbasis menjaga lingkungan dengan mengedepankan standar kebutuhan dan berasaskan pada nilai-nilai spiritualitas Islam. Dan tentunya kita sebagai Muslim Sejati perlu untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT, kembali kepada Syari'at Islam dan meninggalkan kehidupan sekulerisme dan demokrasi yang menimbulkan adanya oligarki politik. Perlu juga kita mengenali betapa luar biasanya alam semesta ini dengan mengkaji Ilmu Islam. Perlu kita renungkan bahwa kerusakan yang sedang kita alami ini disebabkan karena kita berpaling dari Islam, maka kembalilah kepada Islam. Islam yang kaffah, yang sepenuhnya.

Para peserta pun terlihat sangat antusias terhadap materi yang diberikan. Hal ini dibuktikan dengan adanya beberapa peserta yang menyampaikan pertanyaan dan tanggapan dalam acara tersebut. Diantaranya ada yang bertanya, "sekarang banyak lomba menulis KTI lingkungan tetapi solusi yang ditawarkan tidak tuntas, bagaimana cara kita menyampaikan akar masalah dalam forum-forum tersebut?" Narasumber pun menjawab, "memberi solusi sesuai pengaturan dari Allah, di dalam Islam tidak bisa semua orang bebas memiliki sesuatu hal di bumi ini yang diciptakan Allah untuk seluruh umat manusia. Tunjukkan syariat Islam tentang pengaturan kehidupan sesuai perintah Allah dalam Al-Qur'an dan As-Sunah."

Lalu salah satu peserta menyampaikan testimoninya ketika menghadiri acara tersebut. Ia mengatakan,  "pertemuan kajian di majelis ilmu kali ini sangat membuka pikiran akan kesadaran dan kepekaan terhadap lingkungan. Baik secara ilmu yang telah dipaparkan maupun perasaan empati yang muncul sehingga menggerakkan keinginan dalam bertindak untuk perubahan di masa mendatang."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bandung Selengkapnya
Lihat Bandung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun