Mohon tunggu...
Tita Nurmalinasari H
Tita Nurmalinasari H Mohon Tunggu... Dosen - Akademisi

Bermimpilah meskipun saat ini mimpi kita hanya sebatas tulisan di kertas

Selanjutnya

Tutup

Horor

Senyuman Menakutkan

20 Juni 2024   06:30 Diperbarui: 20 Juni 2024   06:40 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Horor. Sumber ilustrasi: pixabay.com/Mystic Art Design

Namanya Lina, anak perempuan berambut agak pirang berwajah kemerahan. Lina lahir sebagai anak perempuan pertama, tidak memiliki saudara. Kala itu, usianya menginjak sekitar 8 tahun dan sudah menginjak kelas 2 sekolah dasar. Lina tinggal bersama orang tuanya, di rumah sederhana tanpa banyak barang mewah. Anak perempuan itu sosok periang tapi juga terkadang pendiam, itu tergantung bagaimana lingkungan mempengaruhinya. Lina, menjalani hari-harinya seperti biasa tidak merasakan hal yang di luar nalar manusia. Akan tetapi, pada malam itu terasa aneh bagi anak perempuan itu. Semenjak malam itu, sikapnya berubah, kejadian-kejadian di luar nalar manusia terkadang menghampirinya sampai dia berusia sekitar 18 tahun. 

Malam itu seperti biasa semua baik-baik saja, tidak ada yang aneh sebelumnya. Lina bercanda bersama keluarganya, duduk di teras luar rumah mendengar bapak dan ibunya bercerita sambil dia bermain. Setelah selesai bermain di teras rumah, lina pergi ke dalam rumah untuk menonton tayangan televisi kesukaannya, sampai waktu itu semua masih baik-baik saja orang tua lina masih berada di teras rumah di bagian belakang. 

Waktu semakin malam, lina asyik menonton tayangan televisi kesukaannya sampai pada akhirnya dia bosan dan dia memilih berbaring di kursi yang berada di ruang tamu rumahnya. Anak perempuan itu tertidur diatas kursi tersebut, rambutnya terurai begitu polos wajahnya ketika dia tertidur. Setelah beberapa saat dia tertidur, tiba-tiba lina terbangun setelah beberapa kali lina merasa ada yang menarik rambutnya dari belakang kursi tempat dia berbaring. 

Lina mulai membuka matanya, dia merasa heran dan kemudian dia coba melihat ke arah ketika rambutnya di tarik. Tiba-tiba, ketika lina melihat ke arah di mana dia merasa ada yang menarik rambutnya, dia melihat boneka kesayangannya sedang berdiri di samping kursi tempat lina berbaring, sambil tersenyum dan menatap ke arah lina.

Seketika, lina terkejut dan berteriak "Bapak.....Ibu...." lina berlari mencari orang tuanya, dan ternyata ketika lina terbangun waktu masih belum terlalu malam, orang tua lina masih asyik berbincang di teras belakang rumah. Ketika lina menghampiri kedua orang tuanya, lina hanya bisa ketakutan tanpa sepatah dua patah kata yang terucap, sambil memeluk ibunya dia menangis dan ibunya mencoba menenangkannya. Lina tidak berani berbicara kepada orang tuanya, karena lina berpikir orang tuanya tidak akan percaya dengan apa yang sudah dia alami melihat sosok boneka kesayangannya ada tepat disamping belakang kursi dia tidur, menarik-narik rambutnya sambil tersenyum dan menatap tajam ke arah lina, padahal dia ingat bahwa bonekanya ada di dalam kamarnya. 

Setelah kejadian malam itu, lina trauma dengan boneka dia berikan boneka kesayangannya itu kepada saudara sepupunya dan dia merasakan ketakutan pada boneka  sampai menginjak usia SMA.  Kejadian malam itu tidak pernah terlupakan oleh lina sampai saat ini dia sudah dewasa dan setelah kejadian malam itu pun kehidupan lina terkadang dihantui oleh rasa takut serta ada beberapa kejadian di luar nalar lainnya yang membuat lina semakin yakin bahwa ternyata kita hidup di dunia ini tidak sendirian ketika kita sendirian, ada makhluk lain yang sama-sama menjalani kehidupannya dengan kita. Mereka yang tidak terlihat, akan tetapi terkadang membuat kita merasa ketakutan. Mereka yang tidak terlihat, akan tetapi terkadang mengganggu kehidupan kita, sosok mahkluk-makhluk itu pun terkadang ingin berbincang dengan kita manusia. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Horor Selengkapnya
Lihat Horor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun