Mohon tunggu...
Tita Novita Rizal
Tita Novita Rizal Mohon Tunggu... Guru - Guru SMPN 158 Jakarta

Guru SMPN 158 Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kumpulan Puisiku untuk Palestina

12 Maret 2024   14:24 Diperbarui: 12 Maret 2024   14:31 157
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Puisi - puisi ini sebagai gambaran dan suara hati rakyat Palestina dan semua penduduk dunia yang menentang genosida yang telah dilakukan oleh Zionis Israel kepada bangsa Palestina. 

INTIFADAH 

Karya: Tita Novita Rizal 

Tanah suciku terkoyak berlumur darah 

Penjajah menjarah, mengoyak dan membombardir 

rumah rumah, tempat ibadah, rumah sakit 

bahkan tempat pengungsian kau hancurkan jua

Anak anak tak berdosa, 

Perempuan tak berdaya, 

menjadi target aksi genosidamu

Demi ambisimu menguasai Palestina 

Dimana kemanusiaanmu wahai zionis Laknatullah? 

Dimana nuranimu kaum yang kufur? 

Kezolimanmu membuat kami bangkit, 

Membuat kami Istiqomah untuk melawanmu 

Demi menjaga kesucian Al-Quds, 

demi kesucian Baitul Maqdis 

Jihad intifadah menggelora di dadaku 

Jihad Fisabilillah menjadi tujuan hidupku

 Allahu Akbar!

KEMBALIKAN TANAH SUCIKU 

Karya: Tita Novita Rizal 

Dulu engkau mengemis sebagai korban genosida 

Rakyat Palestina menerima dengan lapang dada 

Dengan penuh kasih tanpa rasa curiga 

Pintu rumah terbuka untukmu

Namun setelah engkau mendapatkan kehidupan 

Mendapatkan kebaikan 

Engkau menusuk kami dihadapan Tuhan

Manusiakah engkau hai Zionis? 

Dengarlah jeritan rakyat Palestina

 Yang sudah menolongmu lalu kau bantai 

Kau luluh lantahkan semua jiwa, raga dan  harta bendanya 

Namun keimanan mereka kepada penciptanya 

Takkan goyah dan takkan runtuh oleh kebiadabanmu 

Engkaulah zionis terkutuk! 

Kembalikan tanah Palestina! 

Kembalikan tanah suci kami!

 ANAK-ANAK SUCI 

Karya : Tita Novita Rizal

Suara tangisan pilu menusuk kalbu 

Anak-anak tak berdosa 

Muka penuh debu dan darah 

Berlari tak tentu arah 

Anak-anak Palestina yang kesakitan 

“Ibu, dimanakah engkau berada?” 

Badan yang menggigil kedinginan 

Dengan perut kosong menahan lapar 

Di tengah deru mortir zionis yang membabi buta 

Anak-anak Palestina bertahan penuh kekuatan 

“Ayah, aku kedinginan, aku haus dan lapar!"

 Namun aku takkan menyerah untuk berjuang 

Demi negeriku yang penuh kesucian”! 

Tubuh-tubuh mungil tak berdosa 

Telah menjadi korban genosida 

Kebiadaban zionis sang laknatullah 

Anak-anak Suci Palestina menangis kehilangan ayah dan ibunya 

Namun semangat tetap membara 

“Ayah, ibu kan kuteruskan perjuanganmu!” 

“Hasbunallah Wanimal Wakil”

SIAPAKAH TERORIS ITU? 

Karya : Tita Novita Rizal

Untukmu kaum yang penuh kesombongan 

Untukmu kaum yang penuh keserakahan 

Untukmu kaum yang penuh kebiadaban 

Dengarkalah! 

Dengarkanlah! 

Kami rakyat Palestina tak sudi dijaja! 

Kami bangkit dan bersiaga!

Kami tak ingin tanah kami dirampas! 

Kami berjuang dan melawan

Apakah kami teroris? 

Untukmu kaum laknatullah! 

Kemerdekaan bangsa kami engkau musnahkan 

Kehormatan bangsa kami kau injak-injak 

Kami melawanmu demi membela bangsa 

Apakah kami teroris? 

Demi Allah, Engkaulah Teroris itu, 

wahai Zionis dan sekutumu  

TUNGGU JANJI TUHANKU 

Karya : Tita Novita Rizal

Dibawah reruntuhan gedung itu 

Suara anak kecil menangis pilu 

Disamping jenazah sang ibu yang berlumur darah 

Ayahnya entah dimana, masih hidupkah? Atau sudah mati?

Sayup terdengar isak tangis yang semakin melemah 

Tak ada yang dapat menolong 

Semua orang lari tunggang langgang 

Dikejar mortar dan asap fospor putih 

Bumi menangis,

 Langit meneteskan air matanya, 

Anginpun murka, 

Kepadamu Bani zionis 

Sang juara dalam genosida 

Tunggulah hai Zionis dan sekutumu 

Tuhan pasti akan menepati janjinya 

Membawamu kedalam neraka jahanam

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun