Mohon tunggu...
TITANIA LAFAISA
TITANIA LAFAISA Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Negeri Malang

Saya orang yang tertarik pada bidang ekonomi dan memiliki hobi menari khususnya tradisional

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

UMK Dinaikkan, Bagaimana Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat Surabaya?

6 Desember 2023   22:05 Diperbarui: 7 Desember 2023   17:48 131
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Penetapan jumlah UMK menjadi perhatian karena dari penetapan itulah banyak hal yang bisa timbul termasuk terkait kesejahteraan masyarakat.

Melalui Surat Keputusan (SK) Gubernur Jawa Timur Nomor 188/889/KPTS/013/2021 TENTANG Upah Minimum Kabupaten/Kota di Jawa Timur Tahun 2022, UMK tertinggi adalah Kota Surabaya yang mencapai Rp. 4.375.479,19. Tidak hanya di tahun 2022, UMK Kota Surabaya dari tahun 2020 hingga 2022 selalu menempati posisi pertama dibandingkan Kabupaten/Kota lain di Jawa Timur serta angka UMK dari tahun ke tahun Kota Surabaya juga mengalami kenaikan. Hal ini akan menjadi menarik apakah nilai UMK yang tinggi akan berdampak secara positif atau negatif pada kondisi sosial ekonomi masyarakatnya?

Keputusan terkait kenaikan UMK ini dampaknya bisa positif maupun negatif terhadap kondisi sosial ekonomi masyarakat. Berdasarkan data statistik yang dipublikasikan oleh BPS dengan rentang waktu tahun 2020-2022, berikut adalah gambaran sekilas terkait kondisi sosial ekonomi masyarakat Kota Surabaya :

  • Kependudukan, Jumlah penduduk Kota Surabaya berjumlah lebih dari 2,88 juta jiwa di tahun 2022. Dari jumlah tersebut sebanyak 53.583 jiwa adalah penduduk yang datang dari luar kota, jumlah ini melonjak dari sebelumnya 34.933 jiwa di tahun 2021.
  • Pendidikan dan Kesehatan, Kenaikan UMK membuat masyarakat memiliki pendapatan yang lebih tinggi sehingga kesadarannya pada pendidikan juga tinggi, hal ini sejalan dengan data statistik yang menunjukkan lebih dari 98% penduduk Kota Surabaya pada tahun 2022 usia 15 tahun ke atas termasuk pada penduduk yang melek huruf. Dari sisi kesehatan, masyarakat yang memiliki upah tinggi bisa berdampak pada misalnya pada kesejahteraan individu itu sendiri, jika sejahtera maka individu memiliki kecenderungan keluhan kesehatan yang sedikit. Hal ini dibuktikan dengan data keluhan kesehatan masyarakat yang menurun drastis dari 30% di tahun 2021 lalu menjadi 5% di tahun 2022
  • Indeks Pembangunan Manusia, Sejalan dengan kenaikan UMK, maka IPM di Kota Surabaya juga meningkat seiring tahunnya. IPM Kota Surabaya  rata - rata dari tahun 2020-2022 termasuk dalam kategori sangat tinggi karena mencapai angka lebih dari 80%.
  • Dari perspektif rata-rata pengeluaran penduduk, kenaikan UMK juga akan menambah daya beli masyarakat. Maka dari itu dari tahun ke tahun rata-rata pengeluaran masyarakat Surabaya meningkat hingga mencapai lebih dari 1,9 juta pada tahun 2022.
  • Tingkat kemiskinan penduduk, Meskipun pada tahun 2021 sempat mengalami kenaikan dari 145 ribu penduduk menjadi 152 ribu di tahun 2021, namun kemudian mengalami penurunan hingga menjadi 138 ribu jiwa di tahun 2022.
  • Dari sektor pengangguran terbuka, kenaikan UMK akan mendorong bertambahnya permintaan pada masyarakat yang membuat terbukanya kesempatan bekerja. Hal ini tergambar pada data sejak tahun 2020-2022 mengalami penurunan yang mencapai 125 ribu jiwa di tahun 2022.
  • Namun, peningkatan UMK juga memiliki konsekuensi naiknya tingkat inflasi. Hal ini dikarenakan inflasi merupakan cerminan dari permintaan agregat, ketika permintaan naik maka inflasi juga akan naik. Kenaikan inflasi ini terbilang meningkat signifikan, dari 1,33% di tahun 2020 kemudian 2,71% di tahun 2021 yang kemudian menjadi 6,59% di tahun 2022.
  • Ketika inflasi naik, masyarakat yang tidak mampu membeli barang yang dibutuhkannya tidak menutup kemungkinan akan melakukan hal-hal yang tidak seharusnya tidak dilakukan. Misalnya saja kriminalitas, angka pencurian terhadap kendaraan bermotor di Kota Surabaya mengalami peningkatan yang cukup tinggi dari tahun ke tahunnya dari 150 kasus di tahun 2020, kemudian 344 kasus di 2021 dan menjadi 403 kasus di tahun 2022.

Sehingga dapat disimpulkan berdasarkan indikator-indikator di atas, kenaikan UMK menjadi dampak positif pada kondisi sosial ekonomi masyarakat namun tetap akan diikuti beberapa konsekuensi atau dampak negatif terhadap kebijakan tersebut.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun