Batang (06/01/2023), Kondisi curah hujan tinggi meningkatkan terjadinya erosi yang menyebabkan air di beberapa titik menjadi keruh dan dengan adanya kebiasaan membuang sampah ke sungai membuat air sungai juga terkandung mikroba penyebab penyakit.Â
Padahal warga di Desa Sidayu, Kecamatan Bandar, Kabupaten Batang masih banyak yang menggunakan air sungai sebagai sumber mata air untuk kebutuhan sehari-hari seperti mandi, mencuci, perkebunan, pertanian, dan lainnya. Peristiwa ini mendorong delapan mahasiswa Tim 1 Undip tahun 2023 melakukan program kerja multidisiplin berupa "pendampingan pelatihan pemurnian air  (Apem Sidayu) untuk Desa Sidayu".
Penjernihan air adalah proses pembersihan partikel padat dari suatu fluida dengan melewatkannya pada medium penyaringan. Tujuannya adalah untuk me-recycle air kotor atau limbah menjadi air bersih supaya bisa digunakan kembali. Kegiatan yang akan direalisasikan pada saat KKN ini meliputi pembuatan alat penyulingan air sederhana.
Menurut Yoga, salah satu mahasiswa KKN Undip, cara kerja pemurnian air yang digunakan cukup praktis, yaitu dengan penyaringan, penyerapan, dan adsorbsi. Bahan-bahan anti mikroba yang digunakan yaitu Pipa, Kapas Filter, Batu kerikil, Pasir, Arang, dan Jaring Ikan, semua bahan yang digunakan memiliki peran tersendiri dalam menyaring air sungai menjadi bersih.
Delapan mahasiswa KKN Undip di Desa Sidayu melakukan pendampingan pelatihan pemurnian air untuk Desa Sidayu dengan memberikan penjelasan akan manfaat pemurnian air sungai menggunakan bahan-bahan sederhana. Besar harapan agar program KKN pemurnian dapat dilakukan dan dimanfaatkan oleh warga Desa Sidayu agar sumber mata air dari sungai bisa digunakan untuk kebutuhan sehari-hari.
Oleh : Mahasiswa KKN Undip Tim 1 Desa Sidayu
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H