Kehadiran startup di Indonesia mulai berkembang pesat semenjak didukung dalam kemudahan akses dalam internet. Banyaknya jumlah penduduk di Indonesia melahirkan banyaknya pengguna media sosial. Perkembangan startup sendiri berjalan sesuai dengan perkembangan internet dari tahun ke tahun, hingga kini sudah terdapat startup Indonesia yang bergelar "Unicorn dan Decacorn".
Startup lebih cepat berkembang karena memanfaatkan tekhnologi digital, sehingga membuat perusahaan startup lebih mudah beradaptasi dengan perubahan yang sedang terjadi dan lebih mudah dalam melakukan inovasi karena berani melakukan suatu terobosan baru. Kita banyak melihat, dimana belakangan ini ada beberapa startup yang melakukan "Bakar Uang" untuk mempromosikan lini usahanya dalam menarik minat masyarakat. Â
Bekerja di startup menjadi dambaan tersendiri, apalagi jika dapat bekerja di startup yang bergelar Unicorn dan Decacorn tersebut. Akan tetapi, dambaan tersebut kini berubah menjadi suatu kewaspadaan tersendiri bagi mereka yang bekerja didalamnya. Hal ini dipicu dengan adanya gelombang "PHK" dari beberapa perusahaan startup ternama di Indonesia, beberapa diantaranya yaitu :
1. Startup dibidang desain furniture dan interior "Fabelio"
Startup yang dirilis pada tahun 2015 dan pendirinya sempat masuk daftar 30 under 30 Asia Forbes pada tahun 2018, kini dinyatakan pailit oleh Pengadilan Niaga pada tanggal 6 Oktober 2022.
2. Startup dibidang pertanian "Tani Hub"
Startup yang dirilis pada tahun 2016 ini mengumumkan secara resmi untuk menghentikan semua layanan Business to Consumers sejak tanggal 1 Maret 2022. Hal ini disebabkan karena perusahaan menghentikan operasional warehousenya di 2 tempat yang menimbulkan adanya PHK. Namun, Tanihub tetap akan meningkatkan pertumbuhan melalui Business to Business nya.
3. Startup dibidang e-grocery "Bananas"
Startup yang dirilis Januari 2022, kini memutuskan untuk menghentikan dan menutup layanan usahanya setelah beroperasi selama 10 bulan.
4. Startup dibidang e-commerce "Shopee"
Startup yang dirilis pada tahun 2015 di 7 negara, termasuk Indonesia. Secara global, Shopee telah melakukan PHK di berbagai negara. Di Indonesia sendiri, Shopee Indonesia telah melakukan pemangkasan karyawan sejak bulan September 2022 sebanyak 3% dari total karyawan tetapnya.