Selain membuat alur tujuan pembelajaran dan merancang pembelajaran berbasis proyek, satuan pendidikan juga perlu menyusun struktur kurikulum operasionalnya. Dalam Kurikulum Merdeka, jam pelajaran tidak dikunci per minggu, melainkan ditentukan per tahun. Satuan pendidikan perlu memutuskan bagaimana membagi jam pelajaran ini di dalam kurikulum operasionalnya. Apakah mau dibagi rata setiap minggu atau mencoba model yang berbeda? Ini tentu harus dirumuskan bersama-sama dengan seluruh guru yang akan menerapkan Kurikulum Merdeka.
Selain itu ada beberapa perubahan yang khas di setiap jenjang yang perlu diakomadasi dalam kurikulum operasional. Misalnya untuk SD sederajat, ada pilihan untuk memasukkan Bahasa Inggris sebagai pelajaran pilihan. Satuan pendidikan perlu memutuskan apakah ini sesuai dengan visi misi sekolah. Dan jika demikian, persiapan apa yang perlu dilakukan oleh sekolah. Untuk SMP sederajat, ada mata pelajaran informatika yang sekarang menjadi wajib. Untuk SMA sederajat, tidak ada lagi peminatan IPA, IPS, dan Bahasa. Hal ini diganti dengan pilihan mata pelajaran di kelas 11 dan 12. Ini tentu perlu penyesuaian yang kreatif oleh satuan pendidikan.
Jadi, dalam Kurikulum Merdeka, jam pelajaran tidak lagi dikunci per minggu, melainkan ditentukan per tahun. Karena itu satuan pendidikan perlu memutuskan bagaimana membagi jam pelajaran di dalam kurikulum operasionalnya. Apakah mau dibagi rata setiap minggu? Atau ingin mencoba model yang berbeda? Ini tentu perlu dirumuskan bersama dengan seluruh guru yang akan menerapkan Kurikulum Merdeka. Selain itu, ada beberapa perubahan yang khas di setiap jenjang yang perlu diakomodasi dalam kurikulum operasional satuan pendidikan. Misalnya,
- untuk SD dan sederajat, ada pilihan untuk memasukkan Bahasa Inggris sebagai mata pelajaran pilihan. Satuan pendidikan perlu memutuskan apakah hal ini sesuai dengan visinya, dan jika demikian, persiapan apa yang perlu dilakukan untuk menerapkannya.
- untuk SMP dan sederajat, mata pelajaran informatika menjadi wajib.
- untuk SMA dan sederajat, tidak ada lagi peminatan IPA, IPS, dan Bahasa. Hal ini diganti dengan kelompok mata pelajaran yang bisa diramu secara fleksibel oleh murid. Hal ini tentu menuntut penyesuaian kreatif oleh satuan pendidikan.
Tiga hai ini, yaitu menerjemahkan capaian pembelajaran menjadi alur tujuan belajar, merancang pembelajaran berbasis proyek, dan menyusun struktur kurikulum operasional satuan pendidikan adalah konsekuensi dari penerapan Kurikulum Merdeka.
Semua materi yang Bapak/Ibu pelajari, mulai dari buku teks, capaian pembelajaran, perangkat ajar, modul, sampai dengan pelatihan-pelatihannya, sudah tersedia di Platform Merdeka Mengajar. Jadi, gunakan waktu beberapa bulan ke depan untuk belajar dan bersiap sebelum menerapkan Kurikulum Merdeka di awal tahun ajaran 2022 nanti. Untuk Bapak/Ibu yang memang sudah mantap memutuskan langkah berikutnya adalah mendaftarkan sekolah, madrasah, atau PKBM anda untuk menerapkan Kurikulum Merdeka.
Jadi, selamat berefleksi, selamat belajar untuk merancang pembelajaran yang lebih bermakna dan lebih menyenangkan untuk peserta didik kita semua.
https://kurikulum.gtk.kemdikbud.go.id/detail-ikm/
Untuk pendaftaran Implementasi Kurikulum Merdeka, silakan klik link di bawah ini: