Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) literasi dan Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) numerasi keduanya menjadi dasar/ potret kemampuan literasi peserta didik.
Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) bertujuan untuk peningkatan proses pembelajaran dengan meningkatnya prestasi peserta didik.
Peserta didik akan terbiasa dengan soal-soal yang membutuhkan kemampuan berpikir tingkat tinggi dengan melihat potret sekolah yang nantinya akan meningkatkan proses pembelajaran dengan meningkatnya prestasi peserta didik baik akademik maupun non akademik.
Tujuan dan dampak yang diharapkan dari Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) adalah menghasilkan informasi yang memicu perbaikan kualitas belajar-mengajar menuju pemerataan akses pendidikan.
Implikasi Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) bagi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan:
Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) akan dijadikan sarana bagi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan untuk mengevaluasi dan merefleksikan dirinya.
Hasil Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) adalah gambaran dari sejauh mana pembinaan peningkatan mutu pendidikan yang telah dilakukan.
Perlu dicatat bahwa, Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) tidak menentukan kelulusan peserta didik satu satuan pendidikan.
Dengan demikian,
Sikap sekolah terhadap Asesmen Kompetensi Minimum (AKM):
1. Persiapkan sarana dan prasarana
2. Persiapkan Sumber Daya Manusia
Sikap guru terhadap Asesmen Kompetensi Minimum (AKM):
1. Lakukan pembelajaran dan penilaian Higher Order Thinking Skills (HOTS)
2. Fokuskan kepada pembelajaran yang bermakna
Sikap orangtua peserta didik terhadap Asesmen Kompetensi Minimum (AKM):
- Beri dukungan moril/psikologis kepada anak