Berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 78 Tahun 1994, hari lahir Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) ditetapkan pada 25 November sekaligus diperingati sebagai Hari Guru Nasional. Didalam Keputusan Presiden Nomor 78 Taun 1994 tersebut disebutkan bahwa guru memiliki kedudukan dan peranan yang sangat penting dalam pelaksanaan pembangunan nasional, khususnya dalam rangka pengembangan dan peningkatan kualitas sumber daya manusia Indonesia.
Ada berbagai kegiatan yang dilakukan para siswa maupun setiap orang yang pernah mengenyam pendidikan di bangku sekolah untuk mengenang para guru mereka di Hari Guru Nasional ini.Â
Di SLB Ulaka Penca yang beralamat diJl. Gunung Balong Lebak Bulus 3 Cilandak Jakarta Selatan.Kegiatan  Hari Guru dawali dengan pelaksanaan upacara peringatan hari Guru Nasional ke 77 yang dipimpin oleh Kepala Sekolah Ibu Ratmartini, M.Pd yang dilaksanakan bersama guru, karyawan, peserta didik dan juga komite sekolah. Guru memakai pakaian daerah yaitu Pakaian adat Betawi .
Setelah pelaksanaan upacara selesai peserta didik dan komite sekolah turut mengucapkan selamat kepada guru dan kepala sekolah. Tak disangka ada beberapa kejutan yang datang di hari Ulang tahun guru tahun ini, yaitu orang tua siswa memberikan Kue Ulang Tahun dan Nasi Tumpeng serta  cindera mata sebagai tanda tali kasih dari komite sekolah yang diketuai oleh Ibu Yayuk Budiarti untuk guru di  hari ulang tahunnya.
Rasa harupun muncul di wajah kami para guru yang mengajar di SLB Ulaka Penca, terharu dan juga bahagia bercampur menjadi satu atas apa yang hari ini mereka lakukan di hari ulang tahun Guru yang istimewa untuk kami. Terimaksih Bapak ibu orang tua /komite yang baik dan penuh perhatian kepada kami para guru. Terimakasih juga untuk anak-anak yang hebat, walaupun kalian tidak sempurna tapi mempunyai hati yang tulus dan ikhlas.
Perayaan yang sederhana namun penuh dengan suasana kekeluargaan dan penuh kegembiraan . Itulah makna dari sebuah ikatan yang sudah terjalin baik antara guru dengan peserta didik juga dengan orang tua.Â
Semoga kami para guru selalu menjalankan tugas dengan penuh semangat untuk mendidik, membimbing, memotivasi dan juga melatih anak anak kami yang khusus namun penuh keistimewaan sesuai dengan semboyan guru yang sudah dicetuskan oleh Ki hajar Dewantara yaitu :Â
1. Semboyan pertama adalah "ing ngarsa sung tulada"
  yang mempunyai makna"di depan menjadi contoh atau panutan". Ini artinya, seorang guru, pengajar, atau pemimpin harus bisa      memberikan contoh serta panutan kepada orang lain di sekitarnya saat ia berada di depan.Â
2. Semboyan yang kedua adalah "Ing madya mangun karsa"Â
   Yang memiliki arti yaitu "di tengah memberi atau membangun semangat, niat, maupun kemauan". Semboyan ing mdya mangun      karsa memiliki makna bahwa ketika guru atau pengajar berada di tengah-tengah orang lain maupun muridnya, guru harus bisa        membangkitkan atau membangun niat, kemauan, dan semangat dalam diri orang lain di sekitarnya.
3. Â Semboyan ketiga adalah "Tut wuri handayani"
   Memiliki arti "di belakang memberikan semangat atau dorongan". Dari pengertian tersebut, makna dari semboyan ketiga ini          berarti ketika berada di belakang, pengajar atau guru harus bisa memberikan semangat maupun dorongan kepada para muridnya.
Dari ketiga semboyan tersebut sebagai guru kita wajib meneruskan perjuangan Ki Hajar Dewantara agar guru dapat menjadi garda terdepan didalam dunia pendidikan, karena awal pendidikan di sekolah adalah guru yang mempunyai peranan.Â
Selamat Hari Ulang Tahun Guru Nasional ke 77 25 November 2022. Semoga Guru Indonesia terus maju dan tetap Semangat. Bangkit Guruku, Maju negriku, Bergerak dengan Hati, Pulihkan Pendidikan!
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H