Mohon tunggu...
Tisya Adiffia Rakhma
Tisya Adiffia Rakhma Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar

Content Writer for Beauty Natural and Technology

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Hubungan antara Tinggi Muka Air Tanah, Pemupukan, dan Serangan Hama Penyakit pada Kelapa Sawit

14 Januari 2025   14:26 Diperbarui: 14 Januari 2025   14:26 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
AWLR (Sumber: Mertani.co.id)

Pemupukan menjadi berguna jika dilakukan dengan mempertimbangkan TMAT. Pada TMAT rendah, pemupukan dengan dosis yang lebih tinggi mungkin diperlukan untuk menggantikan nutrisi yang hilang akibat kekeringan. Sedangkan pada TMAT tinggi, penggunaan pupuk cair atau dosis pupuk yang lebih rendah disarankan untuk menghindari pencucian nutrisi.

Interaksi Ketiga Faktor

1. Model Interaksi

Interaksi antara TMAT, pemupukan, dan serangan hama serta penyakit pada kelapa sawit dapat digambarkan melalui model kompleks. TMAT yang optimal meningkatkan efisiensi penyerapan pupuk, yang nantinya dapat memperkuat ketahanan tanaman terhadap hama. Sementara, TMAT yang tidak optimal biasanya dapat mengurangi efektivitas pupuk, sehingga tanaman lebih mudah mengalami serangan hama dan penyakit.

2. Mekanisme yang Mendasari Interaksi

Mekanisme yang mendasari interaksi ini melibatkan keseimbangan antara faktor fisik (TMAT), kimia (pemupukan), dan biologi (ketahanan tanaman). TMAT memengaruhi ketersediaan nutrisi, yang selanjutnya berperan dalam menentukan tingkat kesehatan tanaman. Kesehatan tanaman terhadap hama dan penyakit merupakan hasil dari interaksi kompleks antara faktor-faktor tersebut.

Tinggi muka air tanah, pemupukan, dan serangan hama penyakit saling berinteraksi dalam menentukan kesehatan dan produktivitas kelapa sawit. Manajemen yang tepat dari ketiga faktor ini diperlukan untuk memastikan hasil panen yang optimal. Pendekatan berbasis ekosistem yang mempertimbangkan interaksi antara faktor fisik, kimia, dan biologi dapat menjadi solusi efektif untuk meningkatkan keberlanjutan budidaya kelapa sawit di masa depan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun