Kualitas udara merupakan indikator penting kesehatan lingkungan. Untuk mengetahuinya, diperlukan pengukuran beberapa parameter utama. Parameter-parameter ini mencakup berbagai jenis polutan yang dapat berdampak negatif terhadap kesehatan manusia dan lingkungan. Berikut adalah beberapa parameter penting yang perlu diukur:
1. Partikulat (PM10 dan PM2.5)
Partikulat (PM10 dan PM2.5) adalah polutan udara yang terdiri dari partikel kecil yang dapat terhirup dan masuk ke dalam paru-paru.
PM10 adalah partikel udara dengan diameter kurang dari 10 mikrometer, setara dengan 1/1000 kali diameter rambut manusia.
PM2.5 adalah partikel udara yang lebih halus dengan diameter kurang dari 2.5 mikrometer, 20 kali lebih kecil dari PM10.
2. Ozon Permukaan (O3)
Ozon pada lapisan troposfer (dekat permukaan bumi) berbeda dengan ozon di stratosfer (lapisan ozon).
Ozon permukaan terbentuk dari reaksi kimia antara sinar matahari dengan polutan seperti nitrogen oksida (NOx) dan senyawa organik volatil (VOC).
Ozon permukaan dapat menyebabkan iritasi mata, gangguan pernapasan, dan memperburuk kondisi penyakit paru-paru seperti asma.
3. Karbon Monoksida (CO)
Karbon monoksida adalah gas tidak berwarna dan tidak berbau yang dihasilkan dari pembakaran bahan bakar fosil yang tidak sempurna.
Paparan tinggi CO dapat menyebabkan keracunan, dengan gejala seperti sakit kepala, pusing, dan dalam kasus yang ekstrem, dapat berakibat fatal.
4. Nitrogen Dioksida (NO2)
Nitrogen dioksida adalah gas beracun yang dihasilkan dari proses pembakaran, seperti kendaraan bermotor dan pembangkit listrik.
NO2 dapat mengiritasi saluran pernapasan dan berkontribusi terhadap pembentukan ozon permukaan dan partikulat.
5. Sulfur Dioksida (SO2)
Sulfur dioksida adalah gas yang dihasilkan dari pembakaran bahan bakar fosil yang mengandung sulfur, seperti batu bara dan minyak.
SO2 dapat menyebabkan iritasi mata dan saluran pernapasan, serta berkontribusi pada pembentukan hujan asam yang merusak lingkungan.
6. Senyawa Organik Volatil (VOC)
VOC adalah senyawa organik yang mudah menguap dan dapat bereaksi dengan nitrogen oksida di bawah sinar matahari untuk membentuk ozon permukaan.
VOC dapat berasal dari berbagai sumber seperti kendaraan bermotor, industri, dan produk rumah tangga seperti cat dan pelarut.
7. Ammonia (NH3)
Ammonia adalah gas yang dihasilkan dari proses pertanian, pembakaran bahan bakar, dan limbah.
Paparan ammonia dapat menyebabkan iritasi pada mata, hidung, dan tenggorokan, serta masalah pernapasan.
Memahami Kualitas Udara: Panduan Singkat Pengukuran dan Faktor Pentingnya
1. Pemantauan Rutin dan Berkelanjutan
Pengukuran kualitas udara harus dilakukan secara rutin dan berkelanjutan untuk mendapatkan data yang akurat dan dapat diandalkan.Â
2. Lokasi Pengukuran
Pemilihan lokasi pengukuran sangat penting. Lokasi harus representatif dari area yang dipantau dan mencakup berbagai jenis lingkungan (perkotaan, pedesaan, industri, dll).
3. Alat dan Teknologi Pengukuran
Penggunaan alat dan teknologi yang tepat sangat penting untuk menjaga kualitas lingkungan kita. Oleh karena itu, diperintahkan kepada seluruh pihak terkait untuk menggunakan alat pemantauan udara (Air Quality Monitoring System), guna memantau polutan yang ada agar mendapatkan data akurat, pengambilan langkah yang benar, dan antisipasi.Â
4. Pelaporan dan Informasi Publik
Data kualitas udara harus dilaporkan secara transparan dan mudah diakses oleh publik untuk meningkatkan kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam menjaga kualitas udara.
5. Pengambilan Tindakan
Data kualitas udara harus digunakan oleh pemerintah dan pihak terkait untuk mengambil tindakan yang tepat dalam mengurangi polusi udara dan melindungi kesehatan masyarakat.
Dengan memahami dan mengukur parameter-parameter ini, kita dapat lebih efektif dalam memantau dan meningkatkan kualitas udara, serta melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H