1. Biaya Investasi
Pengadaan dan instalasi CEMS memerlukan investasi yang signifikan, yang bisa menjadi kendala bagi beberapa industri.
2. Pemeliharaan dan Kalibrasi
Agar tetap akurat, CEMS memerlukan pemeliharaan rutin dan kalibrasi berkala, yang membutuhkan sumber daya tambahan.
3. Kepatuhan dan Penegakan Hukum
Meskipun sistem ini membantu dalam pemantauan, penegakan hukum yang konsisten dan tegas oleh pemerintah tetap diperlukan untuk memastikan kepatuhan industri.
Penggunaan CEMS dan SISPEK oleh KLHK merupakan langkah maju dalam pengelolaan kualitas udara di Indonesia. Dengan teknologi pemantauan emisi yang kontinu dan integrasi data yang efisien, KLHK dapat memastikan bahwa industri-industri mematuhi standar emisi yang ketat. Meski menghadapi beberapa tantangan, inisiatif ini merupakan fondasi penting dalam upaya menjaga kualitas udara dan melindungi kesehatan masyarakat serta lingkungan.
Upaya berkelanjutan untuk memperbarui teknologi, meningkatkan kapasitas sumber daya manusia, dan memperkuat penegakan hukum akan menjadi kunci kesuksesan sistem ini dalam jangka panjang. Dengan demikian, Indonesia dapat mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H