Mohon tunggu...
TI SUCI AYU NUR FATIMAH
TI SUCI AYU NUR FATIMAH Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Urip iku urup

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Mewujudkan Teknologi Hijau: Peran Teknik Industri dalam Implementasi SDGs dan Ekonomi Sirkular

4 September 2024   19:02 Diperbarui: 4 September 2024   19:06 301
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Dalam menghadapi tantangan perubahan iklim dan kebutuhan akan pengelolaan sumber daya yang lebih baik, energi bersih dan terjangkau telah menjadi salah satu fokus utama dalam agenda global pembangunan berkelanjutan. Sebagai bagian dari upaya untuk mencapai Sustainable Development Goal (SDG) No. 7, yaitu Energi Bersih dan Terjangkau, penting untuk melibatkan generasi muda dalam pencarian solusi inovatif dan praktis. 

Program Studi Teknik Industri memainkan peran kunci dalam konteks ini, menyediakan mahasiswa dengan keterampilan dan pengetahuan yang diperlukan untuk merancang dan mengimplementasikan teknologi energi hijau. Dalam lingkungan akademis yang mendukung eksperimen dan inovasi, mahasiswa baru Teknik Industri diberi kesempatan untuk berkontribusi dalam pengembangan solusi energi yang efisien dan ramah lingkungan. Esai ini akan membahas bagaimana mahasiswa Teknik Industri dapat memanfaatkan peluang ini untuk mendukung masa depan energi terjangkau, serta tantangan dan peluang yang mereka hadapi dalam proses ini.

Dalam era modern ini, kebutuhan akan teknologi hijau yang ramah lingkungan semakin mendesak seiring dengan meningkatnya kesadaran global tentang dampak negatif perubahan iklim. Salah satu tujuan utama dari Sustainable Development Goal (SDG) No. 7 adalah menyediakan energi bersih dan terjangkau, yang merupakan langkah penting dalam mitigasi perubahan iklim dan pengelolaan sumber daya yang berkelanjutan (United Nations, 2022). Teknik Industri, sebagai bidang yang mengintegrasikan prinsip-prinsip rekayasa dan manajemen, memainkan peran strategis dalam merancang dan menerapkan teknologi hijau serta sistem ekonomi sirkular.

Menurut laporan dari International Energy Agency (IEA), teknologi hijau yang efisien dapat mengurangi emisi karbon hingga 70% jika diterapkan secara luas di sektor industri (IEA, 2023). Selain itu, penerapan prinsip ekonomi sirkular, yang bertujuan untuk mengoptimalkan penggunaan sumber daya dan meminimalkan limbah, semakin diakui sebagai solusi efektif untuk meningkatkan keberlanjutan industri (Geissdoerfer et al., 2017). Dalam konteks ini, Teknik Industri berfokus pada inovasi dalam proses produksi, manajemen rantai pasokan, dan desain produk untuk mendukung transisi menuju sistem yang lebih berkelanjutan.

Esai ini akan mengeksplorasi bagaimana Teknik Industri dapat berkontribusi dalam mewujudkan teknologi hijau melalui implementasi SDGs dan prinsip ekonomi sirkular. Dengan melihat tantangan dan peluang yang ada, kita akan memahami peran penting yang dimainkan oleh mahasiswa dan profesional Teknik Industri dalam menciptakan masa depan yang lebih berkelanjutan.

Teknik industri memainkan peran vital dalam penerapan teknologi hijau dan pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) serta prinsip ekonomi sirkular. Kontribusi utama teknik industri dimulai dengan fokus pada peningkatan efisiensi energi melalui adopsi teknologi hijau seperti energi terbarukan dan praktik manufaktur ramah lingkungan. Upaya ini secara signifikan mengurangi emisi karbon dan dampak lingkungan dari siklus hidup produk, sambil menggunakan bahan baku yang efisien dari sumber daya terbarukan untuk menghemat bahan, air, dan energi serta mengurangi limbah produksi. 

Selain itu, teknik industri membantu mengoptimalkan aglomerasi industri, yang menekan emisi karbon dengan meningkatkan efisiensi operasional. Penelitian dan pengembangan dalam teknologi hijau juga menjadi prioritas, dengan inovasi seperti sistem energi terbarukan dan teknologi pengolahan limbah yang mendukung lingkungan secara signifikan. Teknik industri berkontribusi pada konservasi sumber daya alam dengan menerapkan praktik yang mengurangi pemborosan dan memaksimalkan penggunaan sumber daya terbatas, seperti melalui daur ulang material dan pengurangan konsumsi air.

 Prinsip ekonomi sirkular diintegrasikan dalam operasi industri, yang melibatkan investasi dalam teknologi hijau untuk mengurangi limbah dan meningkatkan efisiensi sumber daya. Terakhir, desain mesin yang ramah lingkungan menunjukkan kemajuan signifikan dengan penggunaan material dan energi terbarukan, menciptakan solusi industri yang lebih berkelanjutan. Secara keseluruhan, teknik industri memiliki peran sentral dalam mendorong teknologi hijau, mencapai SDGs, dan mendukung ekonomi sirkular.

Teknologi hijau dan ekonomi sirkular merupakan dua konsep kunci dalam upaya mewujudkan pembangunan berkelanjutan sesuai dengan Sustainable Development Goals (SDGs). Teknik Industri berperan penting dalam mengimplementasikan kedua konsep ini, mengingat keterlibatannya dalam pengelolaan proses produksi dan desain produk. Menurut Nugraha et al. (2024), penerapan teknologi hijau dalam industri tidak hanya mempromosikan efisiensi energi tetapi juga mengurangi dampak lingkungan secara signifikan. 

Buku ini menekankan bahwa inovasi dalam teknologi hijau, seperti sistem energi terbarukan dan teknik pengolahan limbah, sangat penting untuk mendukung perekonomian hijau yang berkelanjutan. Dengan penerapan teknologi hijau, industri dapat mengurangi konsumsi energi fosil dan meminimalkan polusi, yang sejalan dengan upaya global untuk mengatasi perubahan iklim dan melindungi lingkungan (Nugraha et al., 2024).

Sebagai tambahan, Malihah (2022) mengungkapkan bahwa penerapan ekonomi sirkular, yang melibatkan pengelolaan sumber daya secara efisien dan meminimalkan limbah, sangat erat kaitannya dengan pencapaian SDGs. Konsep ini bertujuan untuk memperlambat kerusakan lingkungan dan meningkatkan keberlanjutan industri dengan mengedepankan prinsip-prinsip daur ulang dan pemanfaatan kembali material. 

Dengan mengurangi limbah dan memaksimalkan penggunaan sumber daya, ekonomi sirkular mendukung perekonomian yang lebih berkelanjutan dan membantu dalam pencapaian target-target lingkungan global (Malihah, 2022). Dalam konteks ini, Kosasih et al. (2023) menunjukkan bahwa program donasi e-waste oleh Teknik Industri di Untar adalah contoh konkret bagaimana pengelolaan limbah elektronik dapat mendukung SDGs dan ekonomi sirkular. Program ini tidak hanya mengurangi limbah tetapi juga meningkatkan kesadaran akan pentingnya pengelolaan sumber daya secara berkelanjutan (Kosasih et al., 2023).

Penelitian terbaru oleh Wardhana (2024) menyoroti bahwa investasi dalam teknologi hijau dan penelitian adalah kunci untuk mewujudkan ekonomi sirkular yang sukses. Ia mencatat bahwa sektor industri perlu beradaptasi dengan teknologi baru untuk mengurangi jejak karbon dan mempromosikan praktik yang lebih berkelanjutan. Inovasi dalam teknologi hijau memungkinkan industri untuk mengadopsi proses produksi yang lebih efisien dan ramah lingkungan, yang mendukung pencapaian SDGs dan menjaga keseimbangan ekologis (Wardhana, 2024). Selain itu, Nurseha et al. (2024) menekankan pentingnya peran generasi muda dalam transisi menuju ekonomi hijau. Generasi muda diharapkan dapat mendorong penerapan prinsip-prinsip ekonomi sirkular dan inovasi dalam berbagai sektor industri, yang pada akhirnya berkontribusi pada pembangunan berkelanjutan dan perlindungan lingkungan (Nurseha et al., 2024).

Secara keseluruhan, Teknik Industri memiliki peran strategis dalam menerapkan teknologi hijau dan prinsip ekonomi sirkular. Melalui pengembangan dan inovasi yang berkelanjutan, mahasiswa dan profesional Teknik Industri dapat berkontribusi secara signifikan terhadap pencapaian SDGs dan perekonomian hijau yang lebih efektif dan ramah lingkungan

Berdasarkan pembahasan sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa peran Teknik Industri dalam implementasi teknologi hijau dan ekonomi sirkular sangat penting untuk mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya SDG 7 tentang energi bersih dan terjangkau. Teknik Industri berkontribusi secara signifikan melalui pengembangan teknologi hijau, pengelolaan sumber daya yang efisien, dan penerapan prinsip ekonomi sirkular.

Data dan studi yang dibahas menunjukkan bahwa teknologi hijau dapat mengurangi dampak lingkungan secara signifikan dan berkontribusi pada efisiensi energi. Misalnya, penerapan sistem energi terbarukan dan pengolahan limbah yang inovatif, seperti yang dijelaskan oleh Nugraha et al. (2024), menunjukkan potensi besar untuk mendukung perekonomian hijau. Selain itu, ekonomi sirkular, yang menekankan pada pengelolaan sumber daya dan pengurangan limbah, menjadi strategi penting dalam mencapai tujuan-tujuan keberlanjutan (Malihah, 2022; Kosasih et al., 2023).

Upaya untuk memajukan teknologi hijau dan ekonomi sirkular memerlukan kolaborasi antara berbagai disiplin ilmu dan investasi dalam penelitian serta pengembangan (Wardhana, 2024). Peran aktif generasi muda dan profesional Teknik Industri dalam merancang dan menerapkan solusi berkelanjutan sangat vital untuk memastikan keberhasilan transisi menuju ekonomi hijau yang lebih ramah lingkungan (Nurseha et al., 2024). Dengan demikian, Teknik Industri tidak hanya berperan dalam inovasi teknologi tetapi juga dalam mewujudkan masa depan yang lebih berkelanjutan dan mendukung SDGs secara keseluruhan. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun