Mohon tunggu...
Tista Saesari
Tista Saesari Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Siswa SMA Pramita

Hobi saya menonton film dan mendengarkan musik

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Eksistensi Perpustakaan dalam Era Globalisasi Teknologi

18 September 2024   18:30 Diperbarui: 18 September 2024   18:32 17
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Saat ini dapat kita lihat betapa kemajuan teknologi telah mempengaruhi gaya hidup dan pola pikir masyarakat, terutama di kalangan remaja. Menurut Arly Maya Berlyanti, Dalam era digital yang semakin maju dengan kemajuan teknologi informasi dan akses mudah ke internet, perpustakaan sebagai institusi fisik seringkali dipandang sebelah mata atau bahkan dianggap tidak relevan lagi.

Dalam UU No. 43 Tahun 2007 tentang perpustakaan menyebutkan bahwa perpustakaan adalah institusi pengelola koleksi karya tulis, karya cetak, dan/atau karya rekam secara profesional dengan sistem yang baku guna memenuhi kebutuhan pendidikan, penelitian, pelestarian, informasi, dan rekreasi para pemustaka. Dengan demikian, perpustakaam sangat penting bagi remaja karena memudahkan mereka mencari referensi dan informasi yang lengkap dari berbagai bidang. Dikutip dari sdbpibandung.sch.id sumber Mohamad Rifqi Ramadani.

 

Munculnya teknologi yang canggih serta cakupan yang luas akan mengantikan perpustakaan. Aplikasi-aplikasi seperti google dan lainnya akan mempermudah remaja mendapatkan informasi melalui media sosial dengan mengakses jaringan pranala (website) sebagai sarana edukatif seperti perpustakaan. Hal ini dapat mengakibatkan perpustakaan menjadi terancam, karena masyarakat menjadi lebih mudah mencari referensi dan informasi yang lengkap tanpa perlu pergi ke perpustakaan.

Menanggapi hal tersebut, seharusnya generasi milenial harus lebih bijak dalam menggunakan teknologi digital khususnya literasi digital. Sesuai yang diberitakan oleh UNESCO bahwa Indonesia merupakan suatu negara yang memiliki tingkat literasi terendah diantara negara lain. Hal tersebut merupakan suatu permasalahan yang sangat berdampak bagi sekitar dan harus diperhatikan. Banyaknya masyarakat yang memiliki untuk lebih sering melihat informasi atau pengetahuan dunia melalui media sosial seperti tiktok, Instagram, Twitter yang di mana hal ini kurang nya rasa ketertarikan untuk membaca buku terlebih memilih hanya mengetahui atau memplagiasi informasi yang di dapat, sehingga secara tidak disadar mereka memiliki literasi yang rendah. 

Kita perlu memahami bahwa perpustakaan adalah aset berharga yang harus dijaga dan diperjuangkan untuk generasi sekarang dan yang akan datang, dikutip dari kumparan sumber Arly Maya Berlyanti. Keberadaan perpustakaan mendukung minat membaca yang sangat penting untuk penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan. Tidak hanya itu kemajuan teknologi juga memiliki dampak positif yaitu dengan kemajuan teknologi digital, akses ke informasi dan riset menjadi lebih mudah, memungkinkan dunia pengetahuan lebih terbuka dan dapat diakses dengan lebih efisien. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun