Mohon tunggu...
Tiska Novi Safitri
Tiska Novi Safitri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Fakultas Keperawatan Universitas Airlangga

Tiska Novi Safitri Mahasiswa Fakultas Keperawatan Universitas Airlangga

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Pengaruh Gangguan Pola Tidur Terhadap Tingkat Stress dan Kualitas Hidup pada Mahasiswa

31 Mei 2024   23:15 Diperbarui: 31 Mei 2024   23:46 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tidur adalah kebutuhan dasar manusia yang harus tercukupi setiap harinya. Kualitas tidur yang baik dapat mempengaruhi berbagai aspek kehidupan, termasuk tingkat stres. Gangguan pola tidur dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti stres, gangguan siklus menstruasi, dan gangguan pola tidur sendiri. Dalam penelitian ini, kita akan membahas pengaruh gangguan pola tidur terhadap tingkat stres dan kualitas hidup pada mahasiswa.

Stres adalah keadaan yang sering terjadi pada tubuh baik secara fisik maupun emosional ketika ada perubahan dari lingkungan yang mengharuskan tubuh maupun pikiran seseorang untuk menyesuaikan diri. Stres yang berlebihan dapat menyebabkan gangguan pola tidur, yang pada gilirannya dapat mempengaruhi kualitas hidup. 

Kualitas hidup yang baik harus melihat dari dua kategori aspek, yaitu kuantitatif dan kualitatif. Kualitas tidur yang baik harus memiliki durasi tidur yang cukup sekitar 7-8 jam per hari, tidak sering terbangun saat tidur, dan dapat tertidur dengan mudah setelah 30 menit berbaring.

Penelitian yang dilakukan oleh Priyonto (2014) menemukan bahwa gangguan pola tidur dapat disebabkan oleh stres. Stres yang dialami oleh mahasiswa dapat berdampak pada kualitas tidur, sehingga mempengaruhi kualitas hidup. Penelitian lainnya oleh Merangin et al. (2018) juga menemukan bahwa stres dapat menyebabkan gangguan pola tidur yang dapat mengakibatkan buruknya kualitas tidur pada mahasiswa.

Penelitian yang dilakukan oleh Windi Clariska et al. (2020) menemukan bahwa hambatan internal dan eksternal yang terjadi pada mahasiswa tingkat akhir dapat menyebabkan mereka tertekan dan stres serta berakibat pada kualitas tidur yang buruk. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa stres yang dialami oleh mahasiswa dapat berdampak pada kualitas tidur, sehingga mempengaruhi kualitas hidup.

Dalam penelitian ini, kita juga menemukan bahwa kualitas hidup yang baik dapat dicapai dengan mencukupi kebutuhan tidur per harinya, mengkonsumsi makanan yang bergizi, tidak mengkonsumsi apapun yang berhubungan dengan kafein sebelum tidur, dan mengusahakan berolahraga minimal 15 menit setiap harinya. Hasil penelitian ini didukung oleh teori yang dikemukakan oleh Kemenkes RI (2018) bahwa kualitas hidup yang baik harus melihat dari dua kategori aspek, yaitu kuantitatif dan kualitatif.

Dalam kesimpulan, gangguan pola tidur dapat berdampak pada tingkat stres dan kualitas hidup pada mahasiswa. Stres yang dialami oleh mahasiswa dapat menyebabkan gangguan pola tidur yang dapat mengakibatkan buruknya kualitas tidur. Oleh karena itu, penting untuk mencukupi kebutuhan tidur per harinya, mengkonsumsi makanan yang bergizi, tidak mengkonsumsi apapun yang berhubungan dengan kafein sebelum tidur, dan mengusahakan berolahraga minimal 15 menit setiap harinya untuk mencapai kualitas hidup yang baik.

Kata Kunci: Gangguan Pola Tidur, Tingkat Stres, Kualitas Hidup, Mahasiswa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun