Misalnya, karena bayi tidak mendapatkan cukup oksigen, atau bayi lahir sangat prematur sehingga paru-parunya belum matang sepenuhnya. Cedera atau penyakit lainnya. Infeksi seperti meningitis atau campak juga dapat menyebabkan penyakit ini pada anak-anak. Cedera kepala parah, hampir tenggelam, malnutrisi ekstrem, dan infeksi otak juga merupakan contoh kemungkinan keterbelakangan mental.
Jadi sebenarnya tidak ada kaitan ataupun sebab akibat antara autism dan retardasi mental. Autisme atau ASD dapat hidup berdampingan dengan gangguan lain, termasuk keterbelakangan mental.Â
Secara umum, anak ASD tidak mengalami penurunan kognitif dan skor di atas rata-rata pada tes kecerdasan. Kebingungan antara keduanya adalah karena anak autis mengalami kesulitan berkomunikasi dan perilaku belajar.Â
Mereka mungkin memiliki keterampilan bahasa yang terbatas, mungkin tidak menanggapi isyarat verbal, atau mereka mungkin menunjukkan ketidaktertarikan pada dunia di sekitar mereka, semuanya konsisten dengan tanda-tanda keterbelakangan mental atau autisme. Retardasi mental juga bukan merupakan cabang atau akibat dari autisme.Â
Sebaliknya, autisme lebih sering terjadi pada orang dengan keterbelakangan mental (sekitar 70 persen anak tunagrahita juga mengalami autisme). Meskipun anak-anak dengan cacat intelektual sering menunjukkan "perilaku autis", Mereka mungkin tidak menunjukkan semua gejala dan sering menjadi individu terbelakang mental yang unik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H