ya, aku mencintainya lalu kenapa? jangan salahkan aku, aku tidak pernah merencanakan untuk mencintainya aku tidak pernah bermimpi mencintainya jangan salahkan cinta dia hanya tidak sengaja singgah dihati yang tidak dirajai jangan salahkan dia dia tidak mencintaiku tidakkkk sudah kukatakan, dia tidak mencintaiku dia hanya tertarik, mencoba menghidupkan cinta, membangkitkan harapan dan kemudian pergi jangan sebut dia PHP berani-beraninya kau, aku yang tersakiti saja tidak menyebutnya PHP dia hanya sedang mencari jejak-jejak cintanya yang berkelana entah ada berapa jejak entah berkumpul dimana semua jejak itu, mungkin aku, mungkin juga dia, dia dan dia aku mencoba memahami alasan dibalik apa yang dia lakukan sakit? iya, tapi aku tidak marah, cukup sakit sejenak kemudian tersenyum aku terlanjur melibatkan ketulusan dalam mencintainya hingga aku selalu berharap tentang kebahagiaannya.
itu saja...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H