Mohon tunggu...
TISA AKTA SASKIA
TISA AKTA SASKIA Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Im not a good writer but Im trying my best to share every little experience I've had in my life!

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Menepi Sejenak dari Hingar Bingar Kota Metropolitan Tokyo: Menghabiskan Hari di Pulau Enoshima

31 Mei 2021   22:35 Diperbarui: 31 Mei 2021   23:50 561
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Setelah turun dari mobil, kami disambut oleh deretan toko nelayan yang berjejer rapi di sepanjang jalan menuju gerbang masuk. Ada berbagai macam jenis seafood yang ditawarkan mulai dari lobster, kepiting, cumi-cumi, kerang dan masih banyak lagi. Semuanya diletakkan dalam kotak berisi air dengan kondisi hewan yang masih hidup untuk meyakinkan pembeli bahwa hasil tangkapannya baru saja didapat dan masih segar.

dokpri
dokpri
Selanjutnya, kami bergegas menuju gerbang kuil dengan jalanan yang menanjak sambil melihat toko-toko kecil yang berjajar rapi disepanjang jalan.

Tidak seperti toko-toko di gerbang depan yang menjual berbagai macam jenis seafood, toko-toko yang berada di jalanan menuju kuil ini lebih beragam mulai dari toko cenderamata, makanan, pakaian, restoran hingga penginapan tersedia di jalanan ini yang ternyata merupakan jalanan utama.

Kami berhenti di salah satu kedai makanan yang terlihat sangat ramai dengan antrian yang mengular panjang. Kedai tersebut menjual salah satu makanan yang menjadi ikon dan sangat terkenal di kalangan pelancong yang mengunjungi Pulau Enoshima yaitu Tako-Osenbe.

Tako-Osenbe adalah makanan khas Pulau Enoshima yang dibuat dari berbagai macam seafood yang di pipihkan dengan sebuah mesin press sehingga adonannya berbentuk seperti crepes.

Tako-Osenbe memiliki rasa yang sangat gurih dan renyah saat digigit. Segarnya aroma gurita yang masih tercium menambah kenikmatan saat menyantap hidangan khas Pulau Enoshima ini. Begitu populernya Tako-Osenbe  hingga kami perlu mengantri selama satu jam untuk mendapatkannya. 

dokpri
dokpri
Setelah itu, kami melanjutkan perjalanan naik menuju kuil yang berada di atas bukit. Gerbang merah khas kuil Jepang dan susunan anak tangga yang terlihat cukup banyak pun menyambut kami.

Terlihat ada banyak kerumunan orang mengambil gambar di gerbang ini, tak mau ketinggalan, kami pun berpose dan mengambil gambar di gerbang masuk kuil yang sepertinya menjadi spot foto utama di Pulau Enoshima.

dokpri
dokpri
Selesai mengambil foto, kami melanjutkan langkah kami menaiki anak tangga yang langsung mengarahkan kami ke kuil utama. Ada puluhan anak tangga yang harus kami lewati untuk menuju kuil, walaupun tidak seberapa namun ternyata cukup untuk membuat kaki terasa lelah ditambah dengan cuaca dingin yang menusuk tulang.

Pemandangan yang pertama kami lihat setelah menginjak anak tangga terakhir adalah bangunan kuil yang terlihat sudah cukup tua dan tidak terlalu besar jika dibandingkan dengan kuil-kuil lainnya di Jepang. Suasana di area kuil sangat tenang dan menyejukkan jiwa.

Kami akhirnya berdoa di depan kuil sambil membunyikan lonceng besar tanda salam kedatangan kami. Setelah berdoa, kami melakukan sebuah ritual yang menjadi kepercayaan orang-orang Jepang, yaitu mencuci uang dengan mata air kuil. Ritual mencuci uang ini dipercaya akan membuat rezeki yang didapat menjadi berkali-kali lipat dari sebelumnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun