Sejak diumumkannya penyebaran virus Covid-19 di Indonesia, segala macam protokol kesehatan dikeluarkan oleh pemerintah untuk diterapkan di seluruh kegiatan masyarakat.
Pesan untuk di rumah saja, jaga jarak, memakai masker dan mencuci tangan acapkali terdengar sejak Maret tahun lalu.
Berbulan-bulan berada di dalam ruangan, tentu saja menimbulkan rasa jenuh bagi manusia yang merupakan makhluk sosial. Apalagi perjalanan ke luar daerah juga sangat dibatasi untuk menekan penyebaran virus.
Sebelum pandemi, masyarakat pada umumnya memanfaatkan mall dan tempat-tempat perbelanjaan modern sebagai tempat untuk relaksasi dan sosialisasi.
Selain dianggap bersih, tempat-tempat tersebut juga memiliki suhu sejuk berkat sekian banyak pendingin ruangan yang terpasang. Namun sejak terjadinya pandemi, AC sentral justru dihindari karena sangat berpotensi menyebarkan virus.
Akibat pandemi ini, masyarakat mulai menyadari betapa berharganya berada di alam dan pentingnya kawasan hijau sebagai salah satu cara menghilangkan kejenuhan dan kebosanan.
Sayangnya, peranan Ruang Terbuka Hijau (RTH) ini belum begitu populer di perkotaan di mana pusat perbelanjaan mendominasi sebagai sarana hiburan dan pelepas jenuh.
Pada Juli tahun lalu, pemerintah Inggris mengenalkan green prescription kepada pasien pengguna NHS (National Health Service). Green prescription apabila diterjemahkan secara letterlijk adalah resep hijau.
Resep ini secara resmi diberikan oleh dokter untuk keluar rumah menikmati alam atau berkegiatan di alam. Misalnya mengunjungi tempat wisata alam, jalan-jalan, bersepeda, ataupun berkebun. Bahkan resep ini kemudian didesain dalam kurun waktu tertentu untuk kemudian "dikonsumsi" oleh pasiennya.
Pemberian resep tersebut dilakukan untuk mengurangi tekanan terhadap layanan kesehatan yang kewalahan menangani pasien Covid-19. Efek yang terjadi secara tidak langsung, semakin aktif warga maka tubuhnya akan sehat. Dan berkuranglah risiko warga menjadi daftar pasien rumah sakit.
Hal ini menunjukkan bahwa ketersediaan Ruang Terbuka Hijau (RTH) sangat bermanfaat tidak hanya dari segi lingkungan tetapi juga sebagai sarana rekreasi bagi masyarakat di kawasan urban.Â