Mohon tunggu...
Tisa Aisyatul Wahidah
Tisa Aisyatul Wahidah Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswa

S1 Perencanaan Wilayah dan Kota - UNEJ NIM : 191910501039

Selanjutnya

Tutup

Money

Pengaruh Industri Hilir Kampung Coklat bagi Pengembangan Potensi Kabupaten Blitar

22 Maret 2021   22:40 Diperbarui: 23 Maret 2021   09:08 1095
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber gambar : dowes29.com

            Pertanian industrial atau yang biasa disebut dengan agroindustri berasal dari kata agricultural dan industry. Agroindustri merupakan kegiatan industri yang menggunakan atau memanfaatkan hasil pertanian sebagai bahan baku utama untuk menghasilkan produk dalam rangka meningkatkan nilai tambah atau nilai jualnya.  Bahan baku utama dalam pertanian tersebut juga bisa digunakan sebagai sarana atau input dalam usaha pertanian. Peranan agroindustri sangatlah penting pada sektor pertanian, sebab agroindustri menghasilkan komoditas pertanian menjadi produk dengan nilai tambah lebih tinggi sehingga berdampak pada kebermanfaatan masyarakat secara keseluruhan.

            Salah satu komoditi pertanian Indonesia yang cukup berpotensi untuk dipasarkan di pasar Internasional yaitu kakao. Kakao adalah komoditas andalan di sektor perkebunan yang telah menjadi penghasil devisa negara, sumber pendapatan para petani, penciptaan lapangan pekerjaan, serta pendorong agribisnis dan agrondustri dalam pengembangan suatu wilayah. Pada tahun 2017, Indonesia menempati urutan kelima dunia sebagai produsen kakao terbesar setelah Ekuador dan Nigeria (IEI dan UNIED 2019). Hal ini menunjukkan bahwa kakao menjadi komoditi utama yang memang perlu didorong dan dikembangkan produksinya.

            Menurut data Provinsi Jawa Timur Dalam Angka 2021, Kabupaten Blitar merupakan salah satu daerah penghasil biji kakao tertinggi di Jawa Timur. Pada tahun 2013 terdapat sebuah Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) bernama Guyub Santoso yang melakukan pengembangan pada olahan coklat. Mereka memulai produksi olahan coklat dan telah sukses memanfaatkan biji kakao dengan mendirikan sebuah industri hilir. Industri hilir adalah industri yang kegiatannya mengolah barang setengah jadi menjadi barang jadi sehingga produk yang dihasilkan dapat langsung digunakan oleh konsumen. Tepatnya tanggal 17 Agustus 2014 industri hilir yang bernama Kampung Coklat didirikan oleh Gapoktan Guyub Santoso.

            Kampung Coklat terletak di Desa Plosorejo, Kecamatan Kademangan, Kabupaten Blitar. Dengan mengusung prinsip sukses petani, sukses gapoktan, dan masyarakat sejahtera maka Kampung Coklat menjadi sebuah tempat wisata dan tempat pembelajaran budidaya kakao dari mulai proses pengolahan hingga menjadi berbagai produk makanan. Kampung Coklat kini telah menjadi salah satu pengembang kakao di Jawa Timur yang menghadirkan berbagai produk yang dapat dinikmati oleh masyarakat umum seperti permen, bubuk coklat, brownies, dodol, coklat batang, geti, wajik, pastel, sagon, dan masih banyak lagi. Dampak dari berdirinya Kampung Coklat ini juga sangat berpengaruh bagi perekonomian masyarakat sekitar. Usaha Kecil Menengah (UKM) juga berkembang dengan adanya wisata edukasi Kampung Coklat.  Salah satunya yaitu para UKM sekitar mulai menjual snack-snack bertemakan coklat.

            Berdirinya wisata edukasi Kampung Coklat juga menjadi daya tarik para investor dalam menanamkan modalnya di Kabupaten Blitar. Faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi berkembangnya investasi antara lain potensi bahan baku, ketersediaan sumber daya manusia yang berkualitas, infrastruktur, kemudahan perijinan atau kemudahan dalam regulasi dan birokrasi. Berikut akan dibahas lebih lanjut mengenai faktor-faktor yang mendorong berkembangnya investasi di Kabupaten Blitar akibat adanya Kampung Coklat.

Bahan Baku

            Bahan baku utama dalam pembuatan produk olahan coklat menjadi hal dasar dalam pengembangan usaha industri. Kelangsungan industri ini didukung oleh produksi perkebunan tanaman kakao yang cukup di Kabupaten Blitar. Menurut data Jawa Timur Dalam Angka Tahun 2021 menyebutkan bahwa produksi perkebunan kakao di Kabupaten Blitar menduduki peringkat kedua di Jawa Timur setelah Kabupaten Banyuwangi.  

Sumber Daya Manusia 

            Tenaga -tenaga terampil dan berkualitas juga dibutuhkan dalam berlangsungnya industri pengolahan produk coklat. Dengan tersedianya SDM yang baik maka para investor akan lebih tertarik menanamkan modalnya. Di Kabupten Blitar untuk kualitas SDM sudah tersedia tenaga-tenaga terampil maupun teknis yang mampu mengelola industri pengolahan coklat ini dengan maksimal.

Infrastruktur 

            Untuk aspek infrastruktur, di Kabupaten Blitar akses jalannya sudah cukup memadai. Terdapat jalan raya yang menghubungkan Kabupaten Blitar dengan kabupaten-kabupaten lain yang difungsikan untuk jalur transportasi dalam pendistribusian produk olahan coklat. Transportasi ke desa-desa penghasil kakao di Kabupaten Blitar juga cukup lancar. Dengan tersedianya jalan menuju desa dan kecamatan sehingga memudahkan dalam penerimaan bahan baku mentah kakao. Untuk memasarkannya ke luar negeri, terdapat akses Pelabuhan udara yang berada di Bandara Abdulrahman Saleh Malang dan Bandara Juanda Surabaya. Sedangkan untuk Pelabuhan laut bisa menggunakan Pelabuhan Tanjung Perak di Surabaya.

Regulasi dan Birokrasi

            Faktor perijinan juga menjadi faktor yang mempengaruhi bagi para investor menanamkan modal. Sebab dengan rumitnya sistem regulasi dan birokrasi juga dapat menghambat pengajuan proses investasi. Sistem perijinan juga harus lebih dipermudah dan dilayani dengan baik agar ada kepastian dalam proses pengajuan usaha. Dengan adanya sistem yang telah baku di Kabupaten Blitar sehingga waktu pengurusan ijinpun juga menjadi semakin cepat.

            Dari beberapa faktor yang telah dijelaskan di atas, industri olahan coklat di Kabupaten Blitar juga dapat dikaitkan dengan pemilihan lokasi kegiatan ekonomi. Dalam perencanaan wilayah, Alfred Weber mengemukakan teori lokasi industri. Teori lokasi industrinya mengemukakan bahwa pemilihan lokasi didasarkan pada prinsip minimalisasi biaya. Artinya setiap usaha tergantung pada jumlah minimal dari total biaya transportasi dan tenaga kerja namun dengan tingkat keuntungan maksimal. Menurut Weber, ada tiga faktor yang mempengaruhi lokasi usaha yaitu biaya transportasi, upah tenaga kerja, dan dampak dari aglomerasi.

            Pada artikel ini akan dijelaskan lebih lanjut mengenai faktor biaya transportasi. Telah dijelaskan sebelumnya bahwa aspek infrastruktur menjadi faktor penting dalam penanaman modal investor. Infrastruktur dengan biaya transportasi juga berkaitan erat. Jika infrastruktur yang tersedia cukup memadai maka biaya transportasi juga akan lebih murah. Bisa diibaratkan jika infrastruktur di daerah tersebut belum sepenuhnya terbangun maka akan mempengaruhi pada biaya transportasi yang semakin naik. Sama halnya dengan yang terjadi di daerah-daerah terpencil, infrastruktur dan akses jalan belum sepenuhnya tercukupi maka berpengaruh pada biaya transportasi yang bisa meningkatkan harga suatu barang. Di Kabupaten Blitar, potensi pada akses jalur transportasi telah tercukupi dengan baik. Dibuktikan dengan dekatnya akses untuk pengambilan bahan mentah kakao yang memang penghasilnya berada di desa-desa Kabupaten Blitar dan juga kemudahan akses dalam distribusi produk olahan kakao ke dalam maupun luar negeri.

            Industri hilir coklat mempunyai prospek dan potensi sangat besar bagi pasar dalam maupun luar negeri. Mengingat hampir semua produk industri coklat yang berupa makanan, minuman, dan kosmetik telah diimpor dari luar negeri. Maka dari itu perlu adanya dukungan yang lebih baik lagi agar industri hilir coklat dapat memberikan nilai tambah dan manfaat bagi masyarakat sekitar maupun pemerintah Kabupaten Blitar.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun