Mohon tunggu...
TIRZA ANGELINAMANENGKEY
TIRZA ANGELINAMANENGKEY Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Memiliki ketertarikan dalam bidang broadcasting dan produksi konten

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Sosialisasi Pencegahan Stunting untuk Generasi Emas

16 Agustus 2024   12:37 Diperbarui: 16 Agustus 2024   12:51 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pada Sabtu, 03 Agustus 2024 Kelompok 31 KKM Tematik Untirta tahun 2024 dengan Dosen Pembimbing Lapangan Ibu Dr. Riny Handayani., S.Si., M.Si, telah melaksanakan kegiatan sosialisasi dengan tema "Pencegahan Stunting untuk Generasi Emas" yang bertempat di Desa Lebakwana tepatnya di Kampung Cayur. 

Adapun yang mengikuti kegiatan sosialisasi berjumlah 38 orang peserta dari berbagai kalangan mulai dari ibu hamil, ibu yang memiliki balita hingga warga lainnya. Sosialisasi tersebut diisi dengan dua narasumber yaitu Ibu Rahmawati, S.Sos, M.Si dan Ibu Dr. Ipah Ema Jumiati, S.IP, M.Si, selaku dosen Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

Menuju Generasi Emas: Sosialisasi Pencegahan Stunting untuk Masa Depan yang Lebih Sehat

Dalam upaya untuk mewujudkan cita-cita Indonesia Emas, pencegahan stunting menjadi salah satu prioritas utama. Stunting, yang merupakan gangguan pertumbuhan akibat kekurangan gizi, dapat memengaruhi kesehatan, perkembangan kognitif, dan potensi anak-anak kita di masa depan. Dengan sekitar 1 dari 3 anak di Indonesia mengalami stunting, inilah saatnya kita bertindak untuk melindungi generasi yang akan datang.

Mengapa Pencegahan Stunting Itu Penting?

Stunting tidak hanya menghambat pertumbuhan fisik anak, tetapi juga mempengaruhi kemampuan mereka untuk belajar dan berfungsi secara optimal di masa depan. Untuk menciptakan generasi yang sehat dan produktif, penting bagi kita semua untuk memahami dan menerapkan upaya  langkah-langkah pencegahan yang efektif.

Langkah-Langkah Pencegahan Stunting

1. Pemantauan Gizi pada Ibu Hamil

Kesehatan ibu selama kehamilan memengaruhi kesehatan pada bayi. Asupan gizi yang baik dan pemeriksaan kesehatan yang rutin sangat penting untuk mendukung tumbuh kembang yang optimal pada bayi sejak dalam kandungan.

2. Pemberian ASI Eksklusif

ASI merupakan sumber gizi terbaik bagi bayi dalam usia enam bulan pertama. Mengedukasi ibu mengenai pentingnya ASI eksklusif merupakan langkah krusial dan penting dalam pencegahan stunting.

3. Makanan Pendamping ASI atau MPASI

Setelah enam bulan, penting untuk mengenalkan makanan pendamping ASI yang bergizi kepada bayi seperti makanan kaya akan protein, vitamin, dan mineral. Hal ini sangat penting untuk mendukung tumbuh kembang anak.

4. Imunisasi dan Sanitasi

Program imunisasi yang lengkap dan kebiasaan hidup bersih membantu anak-anak terlindungi dari penyakit infeksi yang dapat memengaruhi tumbuh kembang mereka.

5. Edukasi dan Kesadaran Masyarakat

Program sosialisasi dan penyuluhan tentang pentingnya gizi dan kesehatan anak bagi orang tua dan pengasuh dapat membantu mencegah terjadinya stunting secara efektif.

Peran Bersama dalam Pencegahan Stunting

Pencegahan stunting merupakan tanggung jawab bersama. Pemerintah, masyarakat, lembaga pendidikan, dan sektor swasta perlu bekerja sama untuk menciptakan lingkungan yang mendukung tumbuh kembang anak. Dengan kolaborasi yang baik, kita dapat mewujudkan generasi yang lebih sehat dan lebih cerdas.

Ayo Bergabung dalam Gerakan Indonesia Emas!

Mari kita bergandengan tangan dalam gerakan pencegahan stunting untuk generasi emas. Setiap upaya dan tindakan kecil yang kita lakukan dapat memberikan dampak besar bagi masa depan bangsa.

Bersama kita bisa memastikan masa depan anak-anak Indonesia yang lebih sehat, cerdas, dan penuh dengan potensi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun