Mohon tunggu...
Lalondong
Lalondong Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Review Kereta Api - Argo Parahyangan

22 Juli 2018   10:27 Diperbarui: 22 Juli 2018   19:49 909
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi pribadi - Jarak antara kursi depan dan kaki

Review ini juga bisa kamu baca di: Trip Bandung Part 1 Review Kereta Argo Parahyangan

Terakhir kali saya Trip atau liburan keluar kota itu sekitar minggu ke-2 (dua) di bulan Januari 2018, bertepatan dengan rencana resign dari kantor lama (memulai tahun baru dengan kerjaan baru dan jalan-jalan baru). Trip waktu itu saya habiskan ke beberapa spot di Pare-Malang-Batu. Dan masih berbau "dingin-dinginan" akhirnya beberapa hari yang lalu saya putuskan untuk Trip berikutnya adalah ke Bandung, kota kembang.

Yang namanya urusan bepergian selain mempersiapkan akomodasi seperti penginapan, tas penuh dengan pakaian, budget selama perjalanan, memilih transportasi ke tempat tujuan juga merupakan hal yang sangat penting dan vital.

Contohnya saja jika ingin bepergian dengan mode transportasi pesawat, ya tentu saja sudah harus dipesan (booking) jauh-jauh hari kalau tidak bisa saja akan kehabisan tiket.

Setelah mempertimbangkan, membanting dan menanti jawaban yang pasti dari sang Ilahi, akhirnya saya memutuskan untuk menggunakan jasa transportasi milik PT. KAI (Kereta Api Indonesia) yang jelas-jelas namanya Kerata Api Indonesia ya berarti menggunakan Kereta. Lebih tepatnya adalah menggunakan kereta Argo Parahyangan yang memang melayani rute dari Gambir-Purwakarta-Cimahi-Bandung.

Awalnya saya ragu untuk mengambil kelas Ekonomi, tapi setelah beberapa sayembara yang saya lakukan di paman Google, akhirnya saya putuskan juga untuk mengambil kelas Ekonomi (yang aslinya waktu itu memang lagi kere dan uang lagi pas-pasan untuk Trip ke Bandung) dan Voilaaa ternyata kelas Ekonomi untuk Argo Parahyangan bisa dikatakan cukup bagus dan jauh dari ekspektasi jelek saya, walaupun memang masih ada beberapa minus di beberapa bagian yang seharusnya bisa di perbaiki oleh PT. KAI.

Harga dari tiketnya sendiri adalah Rp. 80.000,00 jika memesan langsung di Tiket Box yang ada di Stasiun. Sedangkan jika memesan tiket melalui aplikasi online di smartphone seperti e.g. Traveloka maka harganya-nya adalah Rp. 90.000,00 (lebih mahal 10 rb). Tetapi jika ingin membandingkan harga dengan kualitas kereta, saya rasa fair-fair saja untuk harga tiket dibanderol dengan harga tersebut.

Perjalan ke Bandung menggunakan kereta biasanya akan di tempuh dalam waktu 3 jam (biasanya 3 jam 15 menit). Jadi jika ingin berkunjung ke Bandung menggunakan jasa transportasi dari PT. KAI ini maka pastikan untuk mengatur jadwal keberangkatan dengan baik.

Tuker tiket online (digital) dengan tiket fisik di bagian Check-In stasiun

Setelah memesan tiket online (Traveloka, etc) untuk berangkat menggunakan kereta tentu tidak bisa menggunakan tiket digital tersebut, tetapi harus di cetak kedalam bentuk fisik terlebih dahulu. Saat ini hampir disemua stasiun (setau saya) sudah memiliki bagian Check-In tiket dimana kita bisa mencetak tiket sendiri melalui bantuan layar monitor yang sudah di sediakan.

Cukup dengan memasukkan kode booking dari tiket yang kamu pesan lalu Cetak. Tiket fisik inilah yang akan di periksa oleh petugas sebelum bisa memasuki ruang tunggu dan gerbong stasiun.

Review ini juga bisa kamu baca di: Trip Bandung Part 1 Review Kereta Argo Parahyangan

Berikut contoh tiket yang sudah di cetak:

Dokumentasi pribadi - Tiket fisik yang sudah dicetak
Dokumentasi pribadi - Tiket fisik yang sudah dicetak
 Detail dari Kereta Argo Parahyangan

Untuk lebih detailnya berikut beberapa plus dan minus beserta snapshots yang saya ambil sewaktu menaiki gerbong Ekonomi Argo Parahyangan menuju stasiun terakhir dan tujuan trip saya kala itu, Bandung.

Dokumentasi pribadi - Potret panorama kereta api Argo Parahyangan
Dokumentasi pribadi - Potret panorama kereta api Argo Parahyangan
Dokumentasi pribadi - Tampak kereta dari luar yang menunjukkan gerbong nomor 2 untuk kelas Ekonomi
Dokumentasi pribadi - Tampak kereta dari luar yang menunjukkan gerbong nomor 2 untuk kelas Ekonomi
Didalam kereta sudah disediakan stop kontak atau tempat charger yang bisa kamu pakai selama di perjalanan, jadi bahkan ketika handphone kamu sedang low battery sekalipun seharusnya sudah tidak jadi masalah. (Ada iklan Aqua dibawah)

Dokumentasi pribadi - Terdapat dua stop kontak
Dokumentasi pribadi - Terdapat dua stop kontak
Untuk posisi duduk sendiri, memang cukup nyaman walau dari foto dibawah terlihat dengan jelas kalau space atau jarak antara kaki dengan kursi depan cukup dekat, jadi untuk orang yang ber"isi" akan kurang nyaman duduk dengan posisi seperti ini.

Dokumentasi pribadi - Jarak antara kursi depan dan kaki
Dokumentasi pribadi - Jarak antara kursi depan dan kaki
Foto lain dari dalam kereta:

Dokumentasi pribadi - Bagian dalam gerbong
Dokumentasi pribadi - Bagian dalam gerbong
Dan akhirnya tiba di stasiun Bandung,

Dokumentasi pribadi - Depan stasiun Bandung
Dokumentasi pribadi - Depan stasiun Bandung

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun