Mohon tunggu...
Tirta Pakuan Bogor
Tirta Pakuan Bogor Mohon Tunggu... Administrasi - PERUMDA Tirta Pakuan Kota Bogor

HANDAL DAN PRIMA - HANDAL DALAM PEKERJAAN, PRIMA DALAM PELAYANAN

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Hindari Hujan Pertama Setelah Kemarau Panjang, Ini Alasannya!

17 November 2023   12:26 Diperbarui: 17 November 2023   12:30 190
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hujan pertama setelah kemarau panjang seringkali menjadi momen yang dinanti-nantikan. Hal ini tidak hanya menyelamatkan kita dari hari-hari yang panas, tapi juga bisa menimbulkan kebahagiaan tersendiri bagi sebagian orang.

Meski begitu, sebaiknya hindari guyuran hujan pertama yang turun di penghujung musim kemarau. Berikut lima alasan mengapa Anda sebaiknya tidak terkena air hujan ini:

Mengandung Polutan yang Tinggi

Dilansir dari Onlymyhealth.com, hujan pertama biasanya membawa kandungan polutan atmosfer yang tinggi. Polusi mencapai puncaknya selama bulan-bulan musim panas dan menguap bersama air. Jadi, polutan tersebut terakumulasi di air hujan, dan diyakini dapat menimbulkan masalah kulit dan rambut.

Air Hujan Bersifat Hujan Asam

Umumnya, hujan pertama musim ini bersifat asam karena tingginya polutan dan unsur beracun lainnya. Ketika sulfur dioksida dan nitrogen dioksida mencampur dengan uap air dalam atmosfer, mereka membentuk asam sulfat, yang diyakini dapat menyebabkan kebotakan, alopecia, rambut rapuh, dan dermatitis.

Mempengaruhi Sistem Kekebalan Tubuh

Ketika hujan turun di tengah musim kemarau yang panas, suhu yang biasanya tinggi bisa tiba-tiba turun hingga 20 derajat. Jika Anda basah kuyup, maka suhu tubuh Anda bisa menurun tajam sehingga mengganggu sistem kekebalan tubuh Anda.

Meningkatkan Risiko Terkena Flu

Kelembaban yang tinggi akibat hujan, dapat menciptakan lingkungan yang mendukung pertumbuhan mikroorganisme, seperti bakteri dan jamur. Hal ini dapat meningkatkan risiko terkena infeksi seperti flu dan pilek, apalagi ketika sistem kekebalan tubuh melemah.

Masalahnya, pilek ini lebih berbahaya daripada pilek musim hujan karena tubuh Anda tidak terbiasa dengan perubahan suhu selama bulan-bulan musim panas.

Jika terlanjur basah karena air hujan, segera mandi dengan air biasa atau suam-suam kuku agar suhu tubuh kembali normal, dan sebaiknya gunakan sabun antibakteri. Setelah itu, gunakan pakaian kering dan hangat, dan minumlah minuman hangat.

Hujan Pertama Menyebabkan Jalanan Licin

Selain menimbulkan masalah pada kesehatan, hujan pertama juga berdampak pada jalanan, yang bisa meningkatkan risiko kecelakaan bagi pengendara. Permukaan jalan yang basah bisa menjadi licin karena air, minyak, dan kotoran lain saling bercampur. Hal ini dapat mengurangi daya cengkram ban kendaraan pada jalan, yang dapat menyebabkan kehilangan kendali.

Untuk mengatasi kondisi berbahaya ini, pengemudi disarankan untuk mengurangi kecepatan, meningkatkan jarak aman antara kendaraan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun