Air bersih adalah sumber daya yang sangat berharga bagi kehidupan di planet ini, namun krisis air bersih telah menjalar di berbagai penjuru dunia.
Namun, di tengah tantangan ini, muncul harapan baru berkat teknologi air yang menjanjikan. Artikel ini akan membahas teknologi inovatif yang dapat menjadi penyelamat bagi planet kita dari krisis air bersih yang terus memburuk.
Nanoteknologi Dalam Filtrasi
Para peneliti di India telah menemukan solusi untuk masalah air terkontaminasi, yaitu sistem pemurnian air menggunakan nanoteknologi. Teknologi ini menghilangkan mikroba, bakteri, dan materi lain dari air menggunakan nanopartikel komposit, yang memancarkan ion perak yang menghancurkan kontaminan dalam air. Yang menarik, teknologi ini tidak membutuhkan banyak biaya.
"Pekerjaan kami dapat menyelamatkan nyawa. Hanya dengan $2,50 setahu. Anda dapat menyediakan air yang aman dari mikroba untuk sebuah keluarga," kata Prof Thalappil Pradeep dari Indian Institute of Technology Madras, seperti dikutip dari The Guardian.
Membrane Chemistry
Membran, yang dilalui air untuk disaring dan dimurnikan, merupakan bagian integral dari proses pengolahan air modern. Pori-pori membran yang digunakan dalam ultrafiltrasi hanya berukuran 10 atau 20 nanometer, yaitu 3.000 kali lebih halus dari rambut manusia.
Terobosan membrane chemistry telah berhasil menekan biaya air desalinasi dari $1 per meter kubik menjadi antara $0,80 hingga $0,50 selama lima tahun. Membran keramik baru membantu membuat pengobatan lebih terjangkau. Hal ini merupakan tanda bahwa pemurnian air berbiaya rendah pada akhirnya akan segera terwujud, dan dapat berskala komersial.
Desalinasi Air Laut Hemat Energi
Meskipun menjanjikan, desalinasi air laut masih sangat mahal. Teknologi reverse osmosis yang digunakan dalam sistem desalinasi menghabiskan banyak energi, yaitu sekitar 4 kilowatt-jam energi untuk satu meter kubik air.
Namun, sebuah solusi sedang dieksplorasi di Singapura, yaitu biomimikri, yang meniru proses biologis dimana tanaman bakau dan ikan euryhaline  mengekstraksi air laut dengan menggunakan energi minimal. Pendekatan baru lainnya adalah dengan menggunakan membran biomimetik yang ditingkatkan dengan aquaporin, protein yang tertanam dalam membran sel yang secara selektif mengalirkan air masuk dan keluar sel sambil menyaring kandungan garam dalam air.
Pemantauan Kebocoran Cerdas
Teknologi pemantauan air membantu perusahaan memastikan integritas jaringan pasokan air mereka yang luas. Instrumen elektronik, seperti sensor tekanan dan akustik, yang terhubung secara nirkabel dan real-time ke sistem pemantauan terpusat dan berbasis cloud akan memungkinkan perusahaan mendeteksi dan menentukan kebocoran dengan lebih cepat.
Irigasi Cerdas
Sekitar 70% air tawar dunia digunakan oleh industri pertanian. Menerapkan pendekatan yang lebih cerdas dalam pengelolaan air dengan menerapkan sistem irigasi yang presisi serta algoritma dan pemodelan komputer sudah mulai membawa manfaat bagi petani di negara-negara maju.
Pengolahan Air Limbah
Air limbah sering kali dibuang, tanpa diolah, ke sungai dan muara atau digunakan sebagai air irigasi. Hal ini tentu saja dapat berdampak buruk bagi lingkungan dan mencemari sumber air bersih. Namun, berkat teknologi pengolahan air limbah, air limbah seperti grey water, dapat diolah dan digunakan kembali untuk berbagai tujuan, termasuk menjadikannya sumber daya pembangkit energi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H