Kukirimkan kabar sebelum pukul dua,
Maukah membacanya agar leher pegalku ada gunanya
Isinya tidak muluk-muluk
Hanya sekadar basa-basi yang basah oleh hujan pengantin
Tetangga sebelah.
Kau tahu aku tidak senang membuang waktu
Demi salam dan saran
Kurasa itu normal semua pria di kota melakukannya demi
Kelangsungan kesendirian mereka.
Besok kukirimkan jalan keluar
Untuk masalahmu,
Bisaja berbentuk bunga, bisa saja
Berbentuk celurit patah
Peninggalan ayahmu.
Bisa saja kematian yang hendak datang
Bicara soal kematian,
Sudahkah kau baca surat tentang kematianku di pukul dua pagi?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H