Mohon tunggu...
Tugas harian
Tugas harian Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Tersenyumlah yang lebar hingga merobek pipimu

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Pukul Dua

25 Februari 2022   02:38 Diperbarui: 25 Februari 2022   02:39 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kukirimkan kabar sebelum pukul dua,
Maukah membacanya agar leher pegalku ada gunanya
Isinya tidak muluk-muluk
Hanya sekadar basa-basi yang basah oleh hujan pengantin
Tetangga sebelah.

Kau tahu aku tidak senang membuang waktu
Demi salam dan saran
Kurasa itu normal semua pria di kota melakukannya demi
Kelangsungan kesendirian mereka.

Besok kukirimkan jalan keluar
Untuk masalahmu,
Bisaja berbentuk bunga, bisa saja
Berbentuk celurit patah
Peninggalan ayahmu.
Bisa saja kematian yang hendak datang

Bicara soal kematian,
Sudahkah kau baca surat tentang kematianku di pukul dua pagi?

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun