Awalnya, Iran membantah tuduhan tersebut. Namun, pada November 2022 Iran memberikan pernyataan bahwa mereka memasok bahan peledak ke Rusia dengan jumlah terbatas.
Pada Desember 2022 lalu, Juru Bicara Dewan Keamanan Nasional Amerika Serikat, John Kirby mengatakan bahwa kemitraan militer antara Rusia dengan Iran bergerak semakin erat hingga menuju tahap kemitraan pertahanan penuh.
Pada tahap tersebut, Iran dan Rusia akan bekerja sama dalam hal penjualan sistem pertahanan udara Rusia dan akan disusul dengan distribusi jet tempur. Iran bahkan disebut sedang mempertimbangkan untuk untuk membangun fasilitas produksi drone di Rusia.
Lalu sebenarnya mengapa Amerika Serikat sangat getol menjatuhkan sanksi kepada Iran terkait distribusi drone ini?
Amerika Serikat menganggap bahwa Iran telah melanggar hukum internasional karena gagal mendapatkan persetujuan dari Dewan Keamanan PBB terkait penjualan drone-nya.
Dalam press rilisnya, Blinken menyatakan bahwa apa yang dilakukan oleh Iran selain memperpanas konflik antara Rusia dan Ukraina juga melanggar Resolusi Dewan Keamanan PBB 2231.
Menanggapi kritikan yang datang terhadap penjualan drone-nya, Presiden Iran Ebrahim Raisi menyatakan bahwa kritik yang timbul ada karena kekhawatiran bahwa Iran mungkin akan menjadi negara yang menyaingi penjualan senjata global negara mereka.
Sumber: Al Jazeera, Reuters, dan CNBC.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H