Mohon tunggu...
Tirta Alma Sekarani
Tirta Alma Sekarani Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pentingnya Memahami dan Peduli Peserta Didik bagi BK

3 Agustus 2024   18:45 Diperbarui: 3 Agustus 2024   18:48 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bimbingan dan Konseling atau yang biasa kita sebut BK adalah dua pengertian yang berhubungan dengan makna pemberian bantuan. Bimbingan bermakna upaya pencegahan 2 pengembangan bagi seluruh siswa,dan Konseling bermakna upaya penyelesaian masalah dan pengentasan bagi siswa yang bermasalah.

Setiap Guru BK dituntut utuk memahami dan peduli kepada setiap peserta didik. Mengapa demikian? Karena Peserta didik di sekolah mempunyai kompleksitas yang tinggi. Mereka di tuntut untuk memahami seluruh materi yang di berikan oleh setiap guru-guru dengan mata pelajaran yang berbeda-beda. Dan mereka juga di tuntut untuk berkembang sesuai dengan potensi nya. Dan sudah tugas Bk untuk membantu mengembangkan potensi yng ada di diri peserta didik. Menjadi guru Bk kita harus bijaksana,harus lebih bersahabat dengan peserta didik supaya bisa membantu dalam pengembangannnya.

Generasi muda adalah generasi pemegang masa depan. Tapi sayang,saat ini banyak kasus yang dialami anak muda. Jika dulu pedang/senjata tajam lainnya digunakan pahlawan untuk melawan penjajah dan membela bangsa,sekarang senjata tajam-senjata tajam digunakan anak muda/siswa untuk tawuran. Mengapa anak muda yang bermasalah tidak takut kepada siapapun? Karena mereka tidak lagi merasa di cintai/di pedulikan oleh orang sekitar mereka terutama keluarga. Jika kita melihat track record dari anak/siswa yang bermasalah berasal dari kondisi keluarga yang tidak baik.

Bimbingan dan Konseling adalah langkah yang strategis untuk menangani problematika-problematika yang ada. BK membantu individu untuk mengambil keputusan,dan bukan konselor yang mengambil keputusan,tetapi konseling lah yang mengambil keputusan. Mengapa demikian?Karena BK adalah salah satu upaya memandirikan konseling. BK bukan mengajari untuk mengambil keputusan,tetapi BK membantu untuk mengambil keputusan.

Dalam setting pendidikan,pasca konseling harus di ikuti dengan bimbingan,karena bimbingan berssifat untuk semua siswa,bukan hanya untuk siswa yang bermasalah saja. Setelah menjadi guru,BK tidak lagi mengajar tetapi Bk memberikan bimbingan klasikal yang mencakup tentang tugas-tugas perkembangan,tema-tema problemsofik,tema-tema pemahaman terhadap diri kepada setiap siswa. Ketika sudah memberikan pemahaman dengan baik dan sudah tidak ada masalah,BK tidak harus memberikan konseling. Tetapi jika setelah ada masalah dan di berikan konseling,maka upaya konseling harus di berikan bimbingan. Karena bimbingan yang di pakai adalah bimbingan sekolah,dan yang kita tangani adalah anak-anak remaja yang perlu di dampingi. Bimbingan dan Konseling adalah upaya untuk menciptakan kondisi optimum bagi perkembangan individu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun