Mohon tunggu...
Tirta Adithiya nugraha
Tirta Adithiya nugraha Mohon Tunggu... Lainnya - sedikitpi mahanganggur

bercita - cita menjadi elit global dan penerbang roket

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi | Rumahku

17 Juni 2023   16:33 Diperbarui: 17 Juni 2023   16:36 97
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com


Rumahku tak memiliki pintu

Pintu menutup rahasia dapur,
memalang kerabat, melambai ke tuan.

Rumahku isi hati yang telanjang
yang menuturkan serapah,
bagai kapuk lunglai
dari pohon tinggi.

Jangan mengetuk, masuk saja!
ke dalam intim yang berdetak dan
lembab
.
Rumahku tak memiliki jendela

Jendela membias warna lanskap
membingkai pandang, menyeleksi pandangan.

Rumahku isi pikiran yang skeptik
yang menuturkan cinta,
bagai genangan air
dari aspal kejauhan

Jangan bertanya, lihat saja!
ke dalam puisiku yang berapi
tetapi kosong bak Cup mi instan
menumpuk dan berjamur
di apartemen pria bercerai itu
.
Rumahku tak memiliki ranjang.

Ranjang memaksa orang bermimpi,
lari dari dunia dan getir.

jangan mengeluh, tegar saja!
kita akan terus terjaga
hingga tidur menikam kita
di pagi yang buta.

percakapan adalah tuturan yang
tertular kedengkian
orang memakan lembaran emas,
menunjukkan kepada dunia
makna kemewahan

sedang orang lapar akhirnya makan, baginya itu kemewahan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun