Mohon tunggu...
Tirta Adithiya nugraha
Tirta Adithiya nugraha Mohon Tunggu... Lainnya - sedikitpi mahanganggur

bercita - cita menjadi elit global dan penerbang roket

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Keresahan Sali

26 Desember 2020   20:14 Diperbarui: 26 Desember 2020   20:15 137
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Sali menggali kubur di dekat kebun
Bapaknya yang subur oleh janda bolong.
Petani asli berlalu dan melihat gerak gerik Sali yang mencurigakan
Iapun bertanya,

Mau kau apakan galian itu?
Mau kujadikan pintu untuk rumahku.
Jawab Sali sambil meminum teh dari keringatnya

Memangnya pintumu yang bau mahoni dan impor itu kenapa?
Sedang tak baik baik saja.
Memangnya tidak baiknya ada apa?
Hush!!! Petani mana paham pejabat!

Petani itu merangkak terseok seok
Diusir dari pertanyaannya,
Yang ditolak oleh Sali

Sali meneruskan membuat pintu
Dari kuburan. Dipahatnya empat kali empat dan mengeruk tanahnya dalam dalam.

KTANG!

Tiba - tiba cangkulnya menabrak logam
"Ah, anjinglah. Emas lagi kudapati disini!"
Sali beranjak pergi, meninggalkan makam yang sudah berbentuk gagang
Kecewa sangat ia dihati, melihat jerih payahnya yang sia sia

Sali menuju ke kali,
Ia hendak membuat pintu dari air.

2020

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun