Mohon tunggu...
Tirta Adithiya nugraha
Tirta Adithiya nugraha Mohon Tunggu... Lainnya - sedikitpi mahanganggur

bercita - cita menjadi elit global dan penerbang roket

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Cerita Pahlawan di Sore Itu

10 November 2020   10:27 Diperbarui: 10 November 2020   10:34 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Dari dulu manusia membutuhkan dia
Lalu si tua yang telah reyot itu bercerita tentang dirinya :

Pada suatu hari di taman jauh,
Telah bermimpi para nabi sewaktu kecil
Lalu kucincang mimpi itu dengan rak - rak
Kemudian mata itu melihat para pemimpi - pemimpi lainnya datang dari kesempitan yang bercelah - celah duka

Dia disana dengan topeng terbuka
Terbuat dari kaca, berkilau senada
Menggali lubang para mayat yang sedang tidur dalam mesra

"Hei, kembalilah, tuan - tuan!"
Kembalilah menuju rumah yang dijanjikan
Tentang celana dalam,
Lalu Merah jambu bibir tebal
Kemudian ia berhenti pada sela - sela kopi
Menatap pematang yang telah dicumbu merah langit itu

"Kaulah pahlawanku!" Katanya
Kaulah yang bawa aku kemari dan aku telah kemari
Aku juga akan kemari dan aku akan kemari bersama mereka yang kutarik
Dari liang lahat persimpangan sendi - sendi
Celah - celah batu karang
Desir - desir ombak perak

"Tetapi kau hanya tersenyum!" Katanya lagi
Lalu kutuangkan kembali kopi yang menipis dan ia berhenti dan dia hanya menangis

"Tenanglah, tuan!" Ku elus punggung yang kering itu
Tenangkan wajahmu yang sudah hilang api itu

Biarkan aku menjadi perantaramu
dan cerita berlanjut melalu kepulan asap yang telah dibakar

Kemana kapal akan belabuh setelah mereka mendarat?
Tidak,
Tidak salah lagi

Sang pahlawan telah mati!
Itulah akhir dari cerita persekongkolan buta hati itu

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun