lihatlah baik - baik sayang, rasakanÂ
dengan nadi yang berdetak dan keringat
melambai dahi. hitamkan picik matamu dahulu,Â
pelankan suara sumbang telingamu yang
menutup,Â
air khayalmu dalam bersajak ruangkuÂ
bingkainya dari kayu mahuni, kanvasnya
kulit terbaik, cet itu berasal dariÂ
darah - darah pelangi. Bersatu dalam leburÂ
cerita hari ini.--kurus si bocah itu, lentik kiri bulu matanya
jantungnya nampak terbuka, lalu senyumnya,
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!