SEMARANG, Kalipancur (7/8) - Pandemi COVID-19 membuat pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tim II Universitas Diponegoro periode 2020 menjadi berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Keadaan yang mengharuskan dilaksanakannya physical distancing ini membuat mahasiswa melakukan kegiatan KKN secara individual bertempatkan di domisili masing-masing.Â
Meskipun terdapat perubahan, diharapkan hal ini tidak menghilangkan nilai kebermanfaatan mahasiswa dalam masyarakat, terutama di era pandemi COVID-19 ini. KKN Undip pada tahun ini mengusung tema "Pemberdayaan Masyarakat di Tengah Pandemi COVID-19 Berbasis pada Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustanaible Development Goals)".
Tirsa Hizkia Saverina Nugroho, mahasiswa Kedokteran Umum Undip, merupakan salah satu peserta KKN Tim II Undip periode 2020. Tirsa melaksanakan KKN di wilayah tempat tinggalnya, yaitu di RT07/RW11 Kelurahan Kalipancur Kecamatan Ngaliyan Kota Semarang.Â
Di wilayah tersebut, Tirsa diwajibkan untuk membuat dua program kerja yang sesuai dengan bidang program studinya, yaitu bidang kesehatan. Program kerja yang dilaksanakan oleh Tirsa adalah "Pelatihan Pembuatan Hand Sanitizer pada Anggota PKK RT07/RW11 Kalipancur" dan "Penyuluhan New Normal dan Pelatihan Pemakaian & Perawatan Masker".Â
Pelatihan dan penyuluhan dilakukan berdasarkan masalah yang ada di wilayah tersebut, yaitu terhentinya produktivitas PKK karena pembatasan kegiatan masyarakat, serta diberlakukannya era new normal di Semarang, yang menuntut warga untuk memahami dan melakukan protokol kesehatan di era new normal.
Pelaksanaan program kerja dilakukan secara daring. Hal ini dipilih dengan mempertimbangkan kesediaan waktu warga yang beragam karena 75% warga RT07/RW11 Kalipancur berusia produktif (bekerja).Â
Video pelatihan dan penyuluhan dibuat dan diunggah oleh Tirsa di kanal YouTube pribadinya, kemudian disebarkan pada warga/partisipan. Evaluasi dan pendampingan juga dilakukan secara daring melalui Google Form dan WhatsApp.
Kedua program kerja Tirsa disambut baik oleh warga. Partisipasi warga di dalam pelatihan dan penyuluhan sangat baik, warga juga tidak sungkan bertanya dan bertukar pikiran.Â
Walaupun dilakukan secara daring, terbukti bahwa warga dapat merasakan manfaat dari program kerja yang telah dilaksanakan. Bahkan beberapa warga mengatakan bahwa metode ini cukup efektif karena video pelatihan dan penyuluhan dapat ditonton berkali-kali sehingga mereka dapat mengingat kembali tentang materi yang disampaikan.Â