Mohon tunggu...
Tirai Kirani
Tirai Kirani Mohon Tunggu... profesional -

Saya lahir, hidup, tumbuh berkembang dari kecil hingga saat ini karena Rahmat dan Ridho Allah SWT. Semoga masih ada ruang dan waktu.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Damai Abadi

30 September 2011   21:34 Diperbarui: 26 Juni 2015   01:27 89
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Senyummu membuat ku tak melangkah lagi

Jangankan dia dengan pangeranpun ku tak mau berbagi

Malam, siang dan pagi

Rembulan mentarimu setia menyinari

Sekarang engkau jauh pergi

Pendar cahaya itu tak terlihat lagi

Tinggalkan rasa yang kian sepi

Suram muram durja hati

Gelap terasa hari hari

Damailah ditempat yang abadi

Suatu saat kukan menyusulmu pergi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun