Mohon tunggu...
Tipluk
Tipluk Mohon Tunggu... -

mantap...

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Aksi Nyata Kementerian Pertahanan untuk Mengamankan Perbatasan Laut Indonesia

4 Oktober 2016   12:03 Diperbarui: 4 Oktober 2016   15:08 521
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Berbeda dengan batas wilayahdarat yang mayoritas telah disepakati bersama antara Indonesia dan negaratetangga. Batas di wilayah laut Indonesia masih banyak yang menemui jalanbuntu. Bahkan sekitar 60% batas laut Indonesia masih belum statusnya hingga kemungkinannegara lain melakukan pencaplokan atau annexation masih bisa terjadi.

Untuk mengatasi hal ini, KementerianPerhubungan dalam hal ini melalui Angkatan Laut mulai melakukan perbaikan dalamsistem penjagaan. Kawasan perbatasan yang sangat rawan dimasuki oleh kapalnegara lain perlu diperketat agar tragedi pencurian hasil laut, pengakuanwilayah, hingga penculikan yang dilakukan oleh teroris tidak akan terjadi lagi.

Demi mewujudkan Indonesia yangaman di wilayah perbatasan laut, TNI AL mulai melakukan beberapakegiatan yang beberapa di antaranya tersaji di bawah ini.

Pendataan Pulau Terluar Indonesia

Indonesia memiliki banyak pulauterluar yang masih belum didata dengan baik. Bahkan, pulau tersebut belumdinamai hingga kemungkinan dicaplok oleh negara lain sangatlah besar. Untukmengatasi adanya kasus pencaplokan seperti tragedi Sipadan dan Ligitan, KementerianPertahanan melalui AL di kawasan NTT mulai menyusuri pulau-pulau terluar dariIndonesia. Mereka menamai pulau itu dan mendaftarkan koordinatnya agar mudahdidatangi kembali.

Selain melakukan pendataan, ALjuga mulai membangun pos-pos penjagaan di pulau terluar Indonesia. Pembangunanpos ini akan memudahkan Al melakukan patroli-patroli dan mencegah adanya tindakpelanggaran hukum mulai dari pencurian hasil laut yang dilakukan oleh nelayandari negara lain atau masuknya kapal negara tetangga secara sengaja untukmengusik kedaulatan NKRI.

Penempatan Kapal kelas LST di Perairan Selatan Indonesia

Indonesia memiliki beberapa wilayah perbatasan yang sangat rawan di lautan. Selain kawasan Natuna yangbergejolak di tahun 2016, kawasan selatan Indonesia yang berbatasan denganAustralia juga kerap membuat Indonesia jadi geram hingga akhirnya mengerahkankekuatan yang besar. Salah satu tindakan yang diambil adalah dengan menempatkankapal kelas LST (Landing Ship Tank) di kawasan Indonesia-Timor Leste-Australia.

TNI AL menempatakn KRI TelukBanten 516 di kawasan laut selatan dalam misi Operasi Benteng Paus. Operasi initelah dilakukan pada tahun 2014 untuk melakukan pengamanan perbatasansecara menyeluruh. Selain itu, penempatan kapal besar ini juga akan mampumenangkal dan mencecah aksi pelanggaran wilayah di perbatasan. Kapal-kapal yangmemasuki wilayah NKRI tanpa izin bisa segara ditangkap.

Penempatan Unit KekuatanAmfibi di Perbatasan 

Mengawasi wilayah perbatasan yang sangat luas tentu membutuhkan banyak waktu danpersonel. Untuk itu, TNI harus mengoktimalkan penjagaan di wilayah perbatasan agar semua kawasan terjangkau dan tidak boros salam haldana dan juga tenaga. Untuk itu, TNI mulai menempatkan beberapa pesawat amfibipengintai di wilayah berbatasan yang beberapa di antaranyadioperasikan oleh TNI AL.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun