Mohon tunggu...
Tiphanny Aurumajeda
Tiphanny Aurumajeda Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

Ibu dari dua anak, memiliki profesi sebagai pengajar di salah satu sekolah tinggi di bandung. Travelling adalah bentuk hiburan wajib untuk melepas penat dari segala aktivitas rutin.

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Ngurus Anak Memang Susah, Apakah Childfree Solusi yang Tepat?

13 Februari 2023   07:07 Diperbarui: 13 Februari 2023   07:47 823
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi: @Martiyadinurhidayat

                                                          

Sudah hampir 5 tahun lamanya, saya menyandang status sebagai ibu dari dua anak. Disini saya bisa katakan, mengurus anak memang bukanlah perkara mudah. 

Enam tahun silam, ketika kami memutuskan untuk menikah, hal yang sudah kami sama-sama sepakati adalah tidak ingin menunda untuk segera memiliki momongan. Bahkan saya sendiri sudah mulai mengkonsumsi susu untuk calon ibu hamil, agar kelak kehamilan saya bisa berjalan dengan sehat. 

Namun ternyata ketika anak pertama kami lahir, ekspektasi bahwa memiliki anak itu selalu indah, sangat salah besar. Namun apakah kami menyesal karena telah memiliki anak??

Sama sekali tidak. Walaupun kami merasa jatuh bangun dalam mengasuh anak pertama kami. Tapi tidak sedikitpun ada rasa penyesalan tentang memiliki seorang anak. Saya rasa hampir semua orang tua memiliki perasaan yang sama dengan kami. Jadi pertanyaannya, punya anak itu susah, tapi mengapa sebaian besar pasangan suami istri memiliki harapan untuk memiliki seorang anak??

Bagi kami, memiliki anak adalah salah satu alasan mengapa harus menikah. Didalam kita suci Al-Quran sudah dijelaskan, bahwa setiap umatnya diwajibkan untuk menikah jika sudah mampu, dengan tujuan agar memiliki keturunan yang baik. Selain itu, bagi saya pribadi, menjadi seorang ibu adalah salah satu jalan tiket masuk surga. 

Saat ini saya paham, mengapa menjadi seorang ibu imbalan yang dijanjikan Allah sungguh mahal. Karena untuk menjadi seorang ibu, butuh banyak pengorbanan yang harus dilakukan. Semua itu dilakukan hanya demi satu makhluk mungil yang lahir dari rahim kita sendiri.

Sesekali diwaktu senggang, saya sering berbincang dengan sesama teman yang sudah memiliki anak. Hal yang menjadi topik utama kami adalah selalu tentang anak. Ternyata mereka pun memiliki perjuangannya masing-masing dalam mengasuh anak-anaknya. Bahkan beberapa teman saya ada yang rela meninggalkan karir yang sudah diperjuangkan cukup lama, hanya demi buah hati nya. 

Hampir 3 tahun lamanya, saya memilih untuk fokus mengurus anak-anak kami yang jaraknya memang tidak terlalu jauh. Selama itu juga, karir ke dosen an saya sempat tertunda karena ingin fokus mengurus anak. Namun sekali lagi, apakah saya menyesal telah memiliki anak??

Tentu tidak, dan saya juga bisa pastikan, teman-teman saya yang sudah merelakan karir nya demi anak pun sama sekali tidak merasa menyesal telah memiliki anak. Hanya ada satu kata yang bisa kami ucapkan sebagai seorang ibu. Bahagia.

Bagi kami, dengan adanya anak-anak, hidup kami terasa lebih memiliki arti dan lebih terarah. Bagaimana tidak, semua yang kami lakukan sebagai seorang ibu, ujung-ujungnya adalah tentang anak. Seorang ibu karir, menjalani pekerjaannya demi tabungan pendidikan anak. Begitu juga dengan seorang ibu rumah tangga, mengurus rumah dari bangun tidur sampai dengan tidur lagi, agar anak bisa terurus dengan baik.

Seorang ibu rumah tangga yang menjalani harinya sambil berjualan, semuanya dilakukan agar bisa membantu suami untuk menghidupi anak-anaknya. Anak adalah sebuah motivasi bagi orang tua nya.

Balik lagi, mengurus anak memang susah, tapi sebagian besar para ibu berpendapat bahwa chlidfree bukanlah sebuah solusi. Solusi terbaik adalah mempersiapkan diri menjadi orang tua yang baik. Bagaimana caranya?

Saya yakin setiap orang tua pasti pernah melakukan kesalahan dalam mengasuh anak-anaknya. Kita harus bisa belajar dari kesalahan yang sudah pernah kita buat. Banyak-banyak menimba ilmu tentang parenting, bisa menjadi jalan bagaimana kita belajar dari sebuah kesalahan.

Anak yang baik, lahir dari orang tua yang baik juga. Saya yakin semua orang tua pasti menginginkan anak-anaknya tumbuh menjadi pribadi yang baik. Maka untuk mencetak anak yang baik, kitapun sebagai orang tua harus berusaha menjadi pribadi yang baik juga.

Hal inilah yang membuat, pada akhirnya saya dan suami merasa sangat bersyukur telah dikaurnia dua orang anak. Kami merasa hidup kami jauh lebih baik dari sebelumnya, mengapa??

Karena hari-hari kami disibukkan dengan  berusaha untuk memberikan contoh bagaimna menjalani hidup yang baik. Ini adalah sebuah warisan yang sudah mulai kami bagikan sejak dini. 

Jadi, walaupun mengurus anak memang sulit, tapi kami tetap bahagia. Karena sesungguhnya anak-anak yang baik adalah penolong bagi orang tuanya kelak, baik di dunia maupun di akhirat. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun