Berdamai dengan keadaan dan mensyukuri semua berkat Tuhan dalam hidup kita merupakan cara yang relaxing but challenging untuk melawan rasa ketidakpercayaan diri. Nobody's perfect. Kita sering dengar istilah itu, bukan?  Nah, yuk kita tanamkan motto my uniqueness is precious, so your is. Puisi Nona dan Kesalahan (2) ini adalah kelanjutan dari Nona dan Kesalahan (1). Aku berusaha berdamai dengan semua kondisi diriku. Setelah itu, aku merasa lebih baik. Yuk sama-sama berekspresi.Â
Nona benar-benar salah, teramat salah
Ia menolak dirinya hingga lupaÂ
bahwa Tuhan mengasihinya sebagaimana ia adaÂ
Ia meneriaki dan menghujat jiwa,
"Aku adalah makhluk buangan dengan penampilan seadanya bahkan buruk rupa!"Â
Seharusnya ia paham, seorangpun tak ada yang tercipta karena kecelakaan
Semua sudah Tuhan rancang
Nona benar-benar salah
Ia meragu dan bersikap remeh terhadap ciptaan TuhanÂ
selaras dibentuk dengan kasih yang tak pernah setengah tercurahÂ
Aku baru saja mendengar percakapannya dengan TuhanÂ
Menangis haru, ia menyadari bahwa ia sangat istimewa
Bangkitlah Nona, sang pemilik semangat jelita
Bergegaslah!Â
Bersaksilah tentang betapa anggun dan gagah TuhanÂ
saat menyusun setiap rinci kehidupan manusia
Nona menyadari bahwa insan-insan akan mengasihi,Â
jikalau ia pun demikian
Sssshhhh! Insan, dengarkan aku!
Kau sangat istimewa, siapapun kau di masa lalu
Tak ada kata terlambat untuk memenangkan jiwamu
Pahami baik-baik perkataanku
Instagram: @tiovanitoms @catatantv
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H