Mohon tunggu...
TION ISWANTO
TION ISWANTO Mohon Tunggu... Editor - Penulis

Torehkan Sejarah Melalui Tulisan

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih

Menjadi Minoritas di Era Pilkada, Suara Kita, Isu Kita

7 November 2024   17:24 Diperbarui: 7 November 2024   17:40 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Masih dalam suasana Pilkada, khususnya di Jakarta, saya ingin membahas sebuah topik yang cukup penting, terutama bagi kita yang tergolong sebagai kelompok minoritas: bagaimana seharusnya kita bersikap dalam menghadapi pesta demokrasi ini?

Sebagai warga negara, kita semua memiliki hak untuk memilih dan dipilih.  Kita berhak untuk menyuarakan preferensi politik kita, baik di media sosial maupun di dunia nyata.  Namun, bagaimana halnya dengan kelompok minoritas, seperti penyandang disabilitas?  Apakah kita hanya terjebak dalam arus polarisasi politik yang sifatnya sementara, atau ada cara lain yang lebih efektif untuk memperjuangkan kepentingan kita?

Menurut saya, terjebak dalam perdebatan sengit di media sosial, mendukung mati-matian salah satu calon, atau bahkan menentang semua calon, hanya akan menghabiskan energi dan waktu.  Pada akhirnya, yang diuntungkan hanyalah para politisi.  Mereka akan terus memanfaatkan polarisasi untuk meningkatkan popularitas dan meraih kekuasaan, tanpa peduli dengan dampaknya bagi rakyat di akar rumput.

Sebagai kelompok minoritas, suara kita mungkin tidak signifikan secara angka.  Namun, kita memiliki isu-isu penting yang perlu diperjuangkan.  Kita harus fokus pada isu-isu yang berdampak langsung pada kehidupan kita, bukan pada sosok calon tertentu. 

Misalnya, dalam konteks penyandang disabilitas, kita perlu mendorong semua calon pemimpin untuk berkomitmen pada kebijakan yang pro-disabilitas.  Ini bisa berupa:

- Kewajiban bagi semua institusi publik dan swasta untuk mempekerjakan minimal 2% penyandang disabilitas.

- Pembangunan infrastruktur yang inklusif dan aksesibel bagi penyandang disabilitas, termasuk fasilitas umum dan transportasi.

- Jaminan sosial dan skema asuransi khusus bagi penyandang disabilitas.

- Peningkatan peluang kerja bagi penyandang disabilitas, seperti program pelatihan dan kesempatan kerja yang sesuai dengan kemampuan mereka.

Kita harus mendekati semua calon dengan isu-isu ini, bukan hanya mendukung satu calon yang kita sukai.  Siapapun yang menang, kita tetap memiliki kepentingan yang sama. 

Deklarasikanlah visi kita sebagai kelompok minoritas:  "Kami menginginkan pemimpin yang inklusif, yang peduli dengan disabilitas, yang akan memperjuangkan hak-hak kami!"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun