Mohon tunggu...
PRASTIO
PRASTIO Mohon Tunggu... Mahasiswa - MAHASISWA

MAHASISWA UNIVERSITAS PAMULANG

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Penerapan Teori Belajar Behaviorisme di SD

30 November 2023   00:31 Diperbarui: 30 November 2023   00:38 95
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

            Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar.Pengertian belajar ini dapat ditemukan dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 1 Ayat (20).

Pengertian ini menunjukkan bahwa belajar adalah suatu proses yang melibatkan tiga unsur, yaitu:peserta didik,pendidik dan sumber belajar.Dalam pembelajaran terdapat teori belajar behaviorisme.Teori belajar behaviorisme adalah teori belajar yang memandang bahwa belajar adalah perubahan tingkah laku sebagai akibat dari adanya interaksi antara stimulus dan respon. Teori ini menekankan pada faktor lingkungan sebagai penentu utama terjadinya perubahan tingkah laku.

            Dalam teori belajar behaviorisme ada beberapa tokoh yang berpendapat tentang teori ini.Menurut Ivan Pavlov (1849-1936)Pavlov berpendapat bahwa belajar adalah proses pembentukan asosiasi antara stimulus dan respon. Asosiasi ini terbentuk melalui proses pengkondisian, yaitu pemberian stimulus baru yang diikuti dengan stimulus yang sudah ada sebelumnya.Menurut Edward Thorndike (1874-1949)Thorndike berpendapat bahwa belajar adalah proses trial and error, yaitu proses mencoba dan salah. 

Melalui proses ini, individu akan belajar untuk memilih respon yang tepat untuk suatu stimulus tertentu.Menurut John Watson 91878-1958)Watson berpendapat bahwa psikologi harus menjadi ilmu yang objektif dan dapat diukur. Ia juga berpendapat bahwa belajar adalah perubahan tingkah laku yang dapat diamati dan diukur.Menurut B.F.Skiner (1904-1990)Skinner berpendapat bahwa belajar adalah proses pembentukan respon yang dikehendaki melalui pemberian penguatan. Penguatan adalah konsekuensi yang diberikan setelah suatu respon dilakukan.

             Dalam menjalankan teori belajar behaviorisme di SD terdapat beberapa permasalahan beserta cara mengatasinya antara lain:

Permasalahan: Kurang memperhatikan peran individu dalam proses belajar.

Teori belajar behaviorisme kurang memperhatikan peran individu dalam proses belajar. Hal ini dapat menyebabkan pembelajaran menjadi kurang sesuai dengan kebutuhan dan minat siswa.

Cara mengatasi:

Untuk mengatasi permasalahan ini, guru perlu memahami kebutuhan dan minat siswa. Hal ini dapat dilakukan dengan melakukan asesmen awal dan memberikan kesempatan kepada siswa untuk berpartisipasi dalam perencanaan pembelajaran.

Permasalahan : Dapat menyebabkan pembelajaran menjadi kaku dan tidak kreatif

Penerapan teori belajar behaviorisme yang terlalu ketat dapat menyebabkan pembelajaran menjadi kaku dan tidak kreatif. Hal ini karena siswa hanya dituntut untuk mengikuti prosedur yang telah ditentukan.

Cara mengatasi:

Untuk mengatasi permasalahan ini, guru perlu memberikan kesempatan kepada siswa untuk berinovasi dan berkreasi. Hal ini dapat dilakukan dengan memberikan tugas-tugas yang bersifat terbuka dan menuntut siswa untuk berpikir kritis.

           Secara umum, teori belajar behaviorisme merupakan teori belajar yang memiliki peran penting dalam perkembangan pendidikan. Teori ini telah banyak diterapkan dalam berbagai bidang pendidikan, seperti pendidikan formal, pendidikan nonformal, dan pendidikan informal.Behaviorisme merupakan salah satu teori belajar di Indonesia. Aliran behavioristik (behaviorisme) yang lebih bersifat elementaristik memandang manusia sebagai organisme yang pasif, yang dikuasai oleh stimulus-stimulus yang ada di lingkungannya. Pada dasarnya, manusia dapat dimanipulasi, tingkahlakunya dapat dikontrol dengan jalan mengontrol stimulus-stimulus yang adadalam lingkungannya.

           Berdasarkan pendapat para ahli tersebut, dapat disimpulkan bahwa teori belajar behaviorisme menekankan pada aspek-aspek berikut:

*Faktor lingkungan
Teori belajar behaviorisme memandang bahwa lingkungan merupakan faktor yang paling penting dalam terjadinya perubahan tingkah laku. Lingkungan memberikan stimulus yang akan memicu terjadinya respon.

*Perubahan tingkah laku
Teori belajar behaviorisme memandang bahwa belajar adalah perubahan tingkah laku yang dapat diamati dan diukur. Perubahan tingkah laku ini dapat berupa perubahan dalam cara berpikir, berperilaku, atau keterampilan.

*Stimulus dan respon
Teori belajar behaviorisme memandang bahwa belajar adalah proses pembentukan asosiasi antara stimulus dan respon. Asosiasi ini terbentuk melalui proses pengkondisian atau trial and error.

*Penguatan
Teori belajar behaviorisme memandang bahwa penguatan merupakan faktor penting dalam proses belajar. Penguatan positif akan meningkatkan kemungkinan terjadinya respon tersebut di masa depan, sedangkan penguatan negatif akan mengurangi kemungkinan terjadinya respon tersebut di masa depan.

         Contoh penerapan teori belajar behaviorisme

Berikut adalah beberapa contoh penerapan teori belajar behaviorisme:

*Pembelajaran membaca
Pada pembelajaran membaca, guru dapat menerapkan teori belajar behaviorisme dengan memberikan latihan-latihan membaca secara berulang-ulang. Latihan-latihan ini bertujuan untuk membentuk asosiasi antara huruf dan suara.

*Pembelajaran matematika
Pada pembelajaran matematika, guru dapat menerapkan teori belajar behaviorisme dengan memberikan soal-soal latihan secara berulang-ulang. Soal-soal latihan ini bertujuan untuk membentuk asosiasi antara konsep-konsep matematika dan penyelesaiannya.

*Pembelajaran IPA
Pada pembelajaran IPA, guru dapat menerapkan teori belajar behaviorisme dengan memberikan eksperimen-eksperimen. Eksperimen-eksperimen ini bertujuan untuk membentuk asosiasi antara konsep-konsep IPA dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun