Achmad Sholihin selaku ketua kelompok Tani Mulyo menuturkan “Pelatihan tersebut sangat bermanfaat bagi kami para petani karena dapat meningkatkan kemandirian kami dalam memanfaatkan limbah sekitar yang dapat digunakan untuk membuat MOL serta dapat mengurangi ketergantungan kami pada produk komersial yang sekarang harganya semakin melonjak”
Rangkaian kegiatan disusun sedemikian rupa dimulai dari sosialisasi , penyuluhan kepada para petani tentang peran PGPR (Plant Growth promoting Rhizobacteria) dan MOL serta budidaya kedelai sesuai GAP, dan pelatihan pembuatan MOL.
Dalam pembuatan MOL dari akar tanaman, hal pertama dilakukan adalah mengekstraksi bakteri yang ada pada akar tanaman,kemudian hal yang dilakukan selanjutnya adalah menyediakan sumber makanan bagi bakteri.
Setelah selesai mempraktikkan proses pembuatan MOL, Tim Pengabdian dari Universitas Jember melakukan sesi diskusi terkait indikator keberhasilan dalam pembuatan MOL seperti yang terlihat pada gambar 1. Kegiatan diskusi berlangsung dengan lancar dan para petani melontarkan pertanyaan serta bertukar pengalaman terkait kejadian di lahan. Sesi diakhiri dengan melakukan foto tim pengabdian bersama petani.
Melalui program pengabdian yang dilakukan oleh tim Universitas jember diharapkan kelompok tani “Tani Mulyo” di Desa Jubung mampu memproyeksikan kegiatan pertanian menuju sistem pertanian organik. Hal ini penting dilakukan sebagai upaya dalam mencapai kemandirian pangan dan menjadi pertanian berkelanjutan.
DAFTAR PUSTAKA
BPS Kabupaten Jember. 2022. Kecamatan Sukorambi dalam Angka. BPS Kabupaten Jember. Jember.
Kurniawan, A. 2018. Produksi MOL ( Mikroorganisme Lokal) degan Pemanfaatan Bahan-Bahan Organik yang Ada Disekitar. Jurnal Hexagro, 2(2), 36-44.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H