Perjalanan dari Larkin JB – TBS memakan waktu kurang lebih 3 jam. Jam 3 pagi kami sudah sampai di TBS, sebuah terminal yang bagus dan nyaman untuk tidur. Kami bermalam sebentar di sana karena KL Rapid menuju kota baru ada jam 6 pagi. Ada kejadian unik yang Saya alami saat tas Saya tertinggal di bus. Saya segera melapor ke Information Center yang buka 24 jam. Oleh petugas Saya diberi nomor telepon kantor bus. Ketika saya konfirmasi pagi hari tas Saya ternyata ada di kantor Bus dalam keadaan utuh. Untung ini di Malaysia, kalau di Indonesia pasti petugansya sudah minta bayaran atau tas Saya mungkin sudah tidak ditemukan.
[caption id="attachment_439" align="aligncenter" width="690" caption="clock wise : Larkin Terminal JB - TBS - TBS - Chinatown"] [/caption]
Hotel yang kami pilih di Kuala Lumpur adalah Fernloft Hostel di daerah Chinatown. Lokasinya strategis sekali karena hanya tinggal menyeberang sudah sampai di Central Market dan cukup berjalan kaki 3 menit ke Stasiun Pasar Seni. Untuk mencapai hostel ini dari TBS kami naik kereta yang mengarah ke Sentul Timur dan turunlah di stasiun Plaza Rakyat jika ingin menuju Chinatown. Dari Plaza Rakyat kita cukup berjalan kaki menuju hostel yang berjarak 5 menit jalan kaki. Kami tiba di hostel jam 7.30 ternyata hostelnya belum buka. Jadilah kita menunggu sekitar satu jam untuk bisa masuk ke hostel dan check ini disana. Tarif perorang di Fernloft MYR32 saja termasuk sarapan dan fasilitas-fasiltitas lainnya.
Selepas check in kami mandi dan beristirahat sebentar. Rencana kami ke Genting Highland harus dibatalkan karena hari hujan deras sehingga kami harus menunggu sampai hujan agak reda. Hujan reda sekitar jam 1 siang kami langsung start untuk city explore Kuala Lumpur. Tujuan kami adalah Dataran Merdeka dan Twin Towers.
Perjalanan di awalali dengan mengunjungi Central Market dan Kasturi Walk terlebih dahulu, hanya butuh waktu 1 menit berjalan kaki dari hostel karena tempatnya yang benar-benar dekat. Di Kasturi Walk kami mampir dulu disebuah rumah makan Arab yang menjual makanan khas Timur Tengah bernama Yusoof & Zakhir. Harganya relatif terjangkau memang dibanding di Singapore kemarin. Untuk satu porsi makanan berupa nasi + iklan salmon besar + telur ayam + cumi-cumi goreng tepung + teh tarik saya hanya perlu membayar MYR11. Malah teman Saya yang memesan nasi goreng harganya hanya MYR6.
[caption id="attachment_440" align="aligncenter" width="690" caption="clock wise : Fernloft Hostel - Yusoof Zakhir Resto - Lucnh - in front of Central Market"]
Kenyang makan siang (sekaligus sarapan) kami masuk ke Central Market. Di tempat ini dijual berbagai macam kerajina khas Malaysia yang bisa dijadikan oleh-oleh. Suasana di dalamnya mirip seperti Blok M Plaza menurut Saya hanya lebih kecil. Kesempatan kali ini kami hanya meliha-lihat saja sebab terlalu dini untuk beli-beli oleh-oleh sekarang. Kami masuk dari pintu depan dan keluar di pintu belakangnya. Dari jalan pintu belakang ini langsung tersambung dengan jalan menuju Dataran Merdeka.
Kita menyusuti sedikit Sungai Kelang yang mengalir di jantung KL ini. sebenarnya dari sini hanya tinggal melewati Jembatan menuju Dataran Merdeka tapi karena ingin sedikit berjalan kaki lebih jauh kami melewati dulu Jalan Tun Perak belok kiri lansung ke Jalan Raja tempat Dataran Merdeka berada. Dataran merdeka ini merupakan lapangan hijau yang luas dikelilingi oleh bangunan tua Kua Lumpur. Bangunan tersebut diantaranya Selangor Klub, Gedung Menteri Komunikasi, Gedung Sutan Abdul Samad, Perpustakaan Nasional dan KL Galeri.
[caption id="attachment_441" align="aligncenter" width="690" caption="clock wise : Masjid jamek dan Dataran Merdeka"]
Kami menyempatkan diri untuk mengunjungi KL galeri yang baru resmi dibuka belum lama ini. di KL galeri ini terdapat beberapa sejarah Kuala Lumpur dan miniatur bangunan-bangunan terkenalnya. Salah satunya adalah miniatur Masjid Jamek. Yang paling menarik adalah miniatur kota KL lengkap dengan gedung-gedung bertingkatnya yang bisa disetting suasana siang dan malam haru. Setelah puas melihat sejarah dibagian akhir ada pusat pembelian oleh-oleh souvenir khas Malaysia. Tidak ada biaya untuk masuk ke sini alias gratis lho, jadi tidak ada salahnya mencoba datang kesini jika berkunjung ke Kuala Lumpur.
[caption id="attachment_442" align="aligncenter" width="690" caption="KL Galery"]
Hari sudah mulai sore ketika kami baru saja menyelesaikan perjalanan disekitar Dataran Merdeka. Kami akan menuju ke Twin Tower untuk melihat ikon KL yang paling terkenal. Caranya mudah saja, dari sana kita tinggal mengambil jalan yang sama saat menuju Dataran Merdeka setelah itu mengamnil Kereta Kelana Jaya dari stasiun Masjid Jamek menuju KLCC. Harga kereta untuk perjalan berdurasi 15 tadi hanya sekitar MYR 1,7 saja. Murah kan?
Setelah itu kami sampai di stasiun KLCC yang berada dibawah tanah dan terhubung dengan Suria Mall. Suria Mall KLCC ini adalah maal yang ada dibawah kaki Twin Tower. Kami menyempatkan diri dulu untuk makan di foodcourt KLCC karena perut sudah mulai lapar lagi. Diluar sana hari masih saja hujan jadi kita agak bersantai-santai dulu. Jam 5.30 sore kita keluar lobby Suria, sempat bingung juga sih pas kita lihat keluar tidak ada tanda-tanda adanya menara kembar, ternyata menara kembarnya ada di sebelah kami, subhanallah memang twin tower gedung ynag tinggi sekali ya.
Kami  langsung pasang tripod dan pasang kamera, kegiatan foto-foto di depan gedung berlantai 81 ini pun dimulai. Agak susah untuk bisa mengambil gambar wajah kami plus dengan background menara yang tingginya mencapai 452 meter ini. tripodnya sampai harus didongakkan ke atas agar bisa mengambil gambar secara utuh dan bagus tentunya. Walaupun masih ada sedikit rintik hujan tetapi pengunjung yang ingin mengambil gambar disini banyak juga termasuk kami. Kami sempat juga menuju ke KLCC park disisi lain Suria. Jam 7 malam pertunjukkan air mancurnya dimulai. Katanya sih designer air mancur ini orang jerman gitu.
[caption id="attachment_444" align="aligncenter" width="690" caption="KLCC & Twin Tower"]
Kebetulan ada paman teman Saya yang tinggal di KL, kita kemudian dijemput dan diajak makan dulu dikawasan Chow Kit. Setelah itu kami juga sempat diajak mampir ke KL Tower di daerah Bukit Nanas. Sayangnya sudah terlalu malam untuk naik ke observation deck cukup jalan-jalan di area bawah saja. Untuk naik ke observation dech biayanya MYR35. Â Jam 9 kami segera diantarkan kembali ke hotel. Namun sebelum kami beristirahat kami jalan-jalan dulu diarea Chinatown dan Petaling Street. Tidak ada yang souvenir yang bisa kami beli akhirnya kami kembali ke hostel dan beristirahat.
[caption id="attachment_445" align="aligncenter" width="690" caption="budget hari 3"]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H