ucap kata menjadi syaulam
bersenandung dalam pekat malam
kala mata kini terpejam
namanya Cahaya
terangku dirinya
senyummu tertera …
menjadi etsa yang tak terlupa
bukan sekedar rima ….
yang penuh metafora
dirinyalah adiksi
memberi sedikit eksaltasi
mengalir dalam hati tak berpenghuni
berdiri sendiri,
merindu hati yang telah pergi
09’09’14
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!