Mohon tunggu...
Tinta Emas
Tinta Emas Mohon Tunggu... Mahasiswa - TintaEmas00

بسم الله الرحمن الرحيم

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Menjajakkan Kaki di kedalaman 64 Meter

13 Desember 2021   22:25 Diperbarui: 13 Desember 2021   22:28 218
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Wisata. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Indonesia salah satu kepulauan yang banyak sekali menyimpan keindahan alam dan juga banyak mengukir sajrah. Dunia juga telah mengakui bahwa kepulauan indonesia memiliki kekayaan yang sangat banyak. Selain itu kekayaan bahari yang dimiliki Indonesia juga tak kalah luar biasa. kali ini kita akan menelusuri salah satu pulau di indonesia yaitu pulau Sumatera, tepatnya di Sumatera Barat tanah minang yang pernah ikut andil dalam kemerdekaan Indonesia ketika itu. 

Bukittingi adalah salah satunya, kota wisata yang banyak diminati bahkan sampai ke manca negara. Kota Bukittinggi yang memiliki ikon jam gadang ini menyimpan sejarah, dan juga dikenal sebagai kota perjuangan ini sangat berarti bagi indonesia. Kota Bukittinggi kala itu pun pernah menjadi ibu kota Pemerintahan Darurat Republik Indonesia. Ada beberapa sejarah yang ditinggalkan pada massa penjahan Jepang dan Belanda ketika itu, seperti Jam Gadang, Benteng For De Kock, dan Lubang Jepang . Masing-masing peninggalan sejarah ini mempunyai cerita tersendiri. Sekarang kita fokus kepada Lubang Jepang .

Lubang Jepang merupakan objek wisata bersejarah yang ada di kota Bukittinggi. Keberadaannya tepat di tengah taman panorama Ngarai Sianok. Lubang Jepang ini sendiri mempunyai panjang kurang lebih 1.400 meter dengan lubang yang bekelok-kelok. Lobang Jepang ini dibuat atas perintah letnan Jepang yang bertujuan sebagai terowongan perlindungan dan tempat persembunyian tetntara jepang yang sedang menghadapi perang. Pembuatan Lubang Jepang ini melibatakan masyarakat sekitaran Bukittiggi dan luar Bukittinggi yang dipekerjakan secara pasa dan dikomandoi oleh Jepang itu sendiri.  

Lubang Jepang ini sangat banyak dikunjungi karena bayak orang yang juga penasaran melihat dan menelusuri secara langsung lubang bersejarah itu. Lokasi dari Lubang Jepang ini tidaklah sulit untuk dicapai. Untuk masuk ke objek wisatanya kita hanya perlu membayar tiket sebesar 15.000 rupiah saja. Sebelum memasuki Lubang Jepang , didalamnya kita akan disuguhi dengan pemandangan indah dari panorama Ngarai Sianok. Kali ini kami akan menelusuri lubang terpanjang di Asia ini.   

Sebelum memasuki ke Lubang Jepang kita disambut dengan pintu utama. Butuh perjuangan untuk menelusuri tiap-tiap ruang dari Lubang Jepang ini. kita harus menuruni satu per satu anak tangga yang cukup curam untuk sampai kedasarnya. Setelah sampai didasar kita akan bertemu dengan berbagai ruang yang terdapat dalam Lubang Jepang yang pertama kita jumpai yaitu ruang amunisi. Ruang amunisi ini berfungsi sebagai penyimpanan amunisi-amunisi oleh tentara jepang. 

Selanjutnya kita akan meninggalakan ruang amunisi dan kita akan bertemu dengan pintu pelarian, dan berjalan kedepan kita akan bertemu dengan barak militer jepang, ruang sidang para tentara jepang kala itu, ruang makan, penjara untuk menyekap para pekerja paksa, para pekerja paksa ini dsebut dengan romusha. Mereka disiksa dan disekap tanpa diberi makan oleh tentara jepang. Di dalam lubang ini juga terdapat dapur. 

Dapur ini berada disamping penjara, namun ruang yang kecil ini tidak hanya berfungsi sebagai dapur. Terdapat dua lubang kecil yang berada di atas dan di bawah. Lubang bagian atas difungsikan sebagai pengintai dan lubang bawah untuk membuang jenazah yang langsung hanyut ke dalam sungai. Selain itu ada juga pintu penyergapan yang digunakan untuk mengintai para tahanan dan pintu keluar. Pada pintu keluar ini kita akan dia sambut oleh indahnya pemandangan ngarai sianok dan Tembok Cinanya Bukittinggi yang disebut dnegan Jejang Seribu. Setelah menempuh perjalanan panjang di kedalaman 64 meter sekarang kita akan meikmati pemandangan alam dari ngarai sianok yang masih asri. Dan yang terakhir ada pintu penghubung. 

Tidak ada yang tau pasti berapa orang yang gugur dalam perperangan itu, ini menjadi bukti sejarah kekuasaan jepang di Bukittingi pada masanya. Sejarah ini meninggalkan kisah yang penuh pilu namun Lubang Jepang tetap banyak dikunjungi yang dijadikan sebagai wisata edukasi yang harus diketahui oleh penerus bangsa. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun