Bagaimana tidak terjebak dalam timbunan runtuhan selama dua hari tidak lah waktu yang sebentar untuk bertahan tanpa makan dan minum dan bahkan minim oksigen.
Upaya penyelamatan terhadap korban sudah dilakukan sejak rabu malam, namun runtuhan bangunan itu mepertsulit tim penyelamat untuk mengevaluasi korban-korban yang terhimpit reruntuhan.
Sebelum itu salah seorang dari korban yang diperkirakan bernama sari yang ikut terjebak dalam retuntuhan itu berhasil diselamatkan dalam kondisi sehat namun tetap harus mendapakat pertolongan lebih lanjut dan dilarikan ke rumah sakit terdekat.
Setelah dua hari berusaha mengeluarkan dan menyelamatkan para korban, tim SAR sekita hari jum’at bergerak menyelamatkan Suci.
Suci yang masih kesulitan dalam pengevaluasian. “Suci berteriak minta tolong karena sudah kehilangan tenaga” kata junaedi anggota tim SAR dari dinas pemadam kebakaran padan, sumaytera Barat, jumat 2 oktober 2009.
Dalam kondisi haus, lapar dan dan kesakitan menjadi satu padu yang di rasakan Suci, setelah berjuang untuk tetap bertahan hidup bertahan selama dua hari di dalam rerutuhan bangunan.
Seperti menghadapi tantangan yang berat bagi para tim SAR, harus mengangkat satu demi satu balok-balok yang besar, dan petugas juga harus mengebor balok-balok itu untuk sampai kepada dimana Suci terhimpit, belum lagi harus berhati-hati dalam hal itu.
Walaupun cemas, sedih dan iba ikut hadir dalam mengevaluasi namun kehati-hatian tidak boleh terabaikan. Bila tidak hati-hati dikhawatirkan akan ada kepingan lain yang akan menimpa tubuh Suci dan tidak membahayakan nyawa Suci.
“bau mayat sangat menyengat memenuhi di sela-sela reruntuhan itu namun saya memilih untuk tidak terlalu memikirkan aroma itu. Fokus utama saya adalah menyelamatka korban-korban yang masih bernyawa,” tutur Rizal Rabis, salah seorang dari petugas pemadam kebakaran yang ikut menyelamat para korban terutama dalam proses mengavaluasi Suci dan yang lainnya dari reruntuhan.
Ditempat yang gelap itulah Suci terjebak dan terhimpit beton. Sesekali tim SAR membesarkan hati Suci yang menahan kesakitan dan tengah mebendung kesedihan.
Di dalam tumpukan yang gelap yang tidak ada cahaya yang terlihat, sedih bila tidak bisa lagi melihat terangnya cahaya. Dan Ayah Suci yang juga sempat mendatangi ke lokasi kejadian.