Mohon tunggu...
Intan Hafidah NH
Intan Hafidah NH Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Si Gibah Puisi

Intan Hafidah NH, Alumni D3 Budidaya Ikan, Fakultas Biologi UNSOED 2020. Kini menjadi Mahasiswa Alih Kredit Universitas Terbuka Purwokerto, prodi S1 Agribisnis Penyuluhan dan Komunikasi Perikanan. Dapat ditemui online via IG/FB: intanhafidahnh, Channel Youtube: Intan Biru, dan Podcast: Sahabat Kosana, WA: 0856-0012-6977.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Analisis Simbol dalam Puisi WS Rendra "Dua Burung"

20 Agustus 2021   08:07 Diperbarui: 20 Agustus 2021   10:19 1867
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pict by intanhafidahnh

Simbol merupakan suatu alat untuk menyampaikan gagasan melalui kata-kata yang puisi.  Kata-kata puisi yang memiliki sifat bahasanya konotatif dapat dibangun dari perlambangan atau penyimbolan yang berhasil oleh penyair. Simbol yang digunakan penyair harus memiliki titik fokus sehingga pembaca dapat dengan mudah mengerti makna yang tersirat dari simbol yang dituliskan. Sajak yang simbolnya gagal seakan-akan menjadi sajak yang rumit saja namun pesan imajinasi tidak sampai kepada pembaca. Cara mengfokuskan simbol adalah mencari sudut pandang  yang tepat dan konsisten dalam sebuah sajak karangan penulis.

Membaca puisi tidak hanya untuk membaca isinya saja melainkan membaca isi pemikiran penyairnya.  Bagaimana cara penyair memandang sesuatu sehingga menjadi puisi. Jika kita tidak dapat membaca seluruh ilmunya seorang penyair,  kita dapat membaca karyanya dari esai kritik sastra.

Berikut ini merupakan salah satu puisi WS Rendra yang menurut saya mengandung simbol.

WS Rendra

Dua Burung

Adalah dua burung

bersama membuat sarang

Kami berdua serupa burung

terbang tanpa sarang

Sagan,  1958

Puisi di atas mengandung simbol berjenis Natural Symbols yang merupakan penggunaan simbol menggunakan lambang dari gambaran alam sekitar kita. Puisi "Dua Burung" merupakan puisi yang menyimbolkan sepasang manusia atau manusia secara keseluruhan seperti sepasang burung.

Bait pertama:

Adalah dua burung

bersama membuat sarang

Dapat diartikan menjadi sepasang manusia atau seluruh umat manusia, pasti memiliki naluri untuk bekerja atau berusaha.  Membuat sesuatu yang ia butuhkan untuk memenuhi kebutuhan kehidupan "keduniawian".

Bait kedua:

Kami berdua serupa burung

terbang tanpa sarang

Dapat diartikan sebagai perumpamaan atau metafora yang mempertegas bait pertama dengan adanya kosakata "kami".  Kami dalam bait tersebut dapat diartikan sepasang manusia atau umat manusia dalam arti luas yang diibaratkan seperti dua burung yang telah dijelaskan dalam bait pertama (bekerja keras untuk mencapai sesuatu untuk kebahagiaan atau keduniawian). Kemudian dijelaskan dan dipertegas dalam bait ini menerangkan bahwa kedua burung "terbang tanpa sarang" yang dapat diartikan sebagai suatu kepergian,  atau kebebasan,  dan atau kematian, yang tidak akan membawa apapun hasil kerja keras yang diperoleh di dalam kebahagian keduniawian.

Tulisan ini merupakan interprestasi saya mengenai makna simbol sajak Dua Burung dari sisi Religius Penyair WS Rendra akan kepekaan beliau dalam menuliskan kesadaran akan kematian atau sifat sementara keduniawian dengan cara tersembunyi dan romantis melalui simbol "Dua Burung".

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun