Mohon tunggu...
Muslimah Peduli Umat
Muslimah Peduli Umat Mohon Tunggu... Freelancer - Pena Peradaban

Kalau kamu bukan anak raja dan engkau bukan anak ulama besar, maka jadilah penulis. ~ Imam Al Ghazali

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Bullying Masih Terus Terjadi

20 Desember 2023   20:58 Diperbarui: 20 Desember 2023   21:04 120
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Oleh: Alpa Dilla, S.Sos

Korban bulling terjadi lagi di berbagai daerah di Indonesia. Dalam beberapa bulan ini ada beberapa kasus bullying yang terjadi di antaranya :

Pertama, 12 siswa kelas X SMAN 206 di Jakarta menjadi korban bullying yang dilakukan oleh kaka kelasnya dalam kasus ini kondisi siswa sangat memperihatinkan sejak dianiyayah oleh 15 orang kaka kelasnya kelas XI dan XII kejadian ini dilakukan dirumah pelaku berinisial di kawasan setia budi Jakarta selatan, Jumat (1/12/2023) sore sekitar pukul 16.00 WIB korban dalam kasus ini yaitu siswa berinisial Af tubuhnya menjadi lebab hingga kemaluanya terluka akibat dianiyayah oleh kaka kelasnya.

Kedua, kasus dugaan bullying siswa kelas 3SD yang dilakukan oleh teman sekolahnya di salah satu sekolah swasta di Sukabumi Jawa barat. Kabarnya sekarang polisi masih mendalami penyelidikan kasus ini. Adapun dugaan bullying ini menyebabkan korban patah tulang dan kasus ini sudah di laporkan oleh keluarga ke polisi pada hari senin (16/11/2023). Sumber kompas.com 9 Desember 2023.

Dari fakta-fakta bullying yang terjadi di Indonesia, dosen program studi PPKN Universitas Muhamadiyah Malang (UMM) mengatakan bahwa Indonesia yang darurat bullying menjadi bukti bahwa pemahaman tentang nilai pelajaran PPKN yang diterapkan belum maksimal. Menurutya siswa mampu untuk sikap bijaksana, empati yang tinggi dan kemampuan dapat membedakan prilaku baik dan buruk.

Kasus bullying yang semakin meningkat menggambarkan kepada kita bahwa betapa rusaknya cara berfikir dan cara bersikap generasi hari ini. Kerusakan ini tidak mungkin terjadi secara kebetulan. Saat ini kehidupan sekularisme yang diterapkan oleh pemerintah memisahkan agama dan kehidupan sehingga menyebabkan manusia tidak memahami tujuan penciptaan  sehingga mereka megabaikan agama mereka dan bertingkah laku sebagaimana yang mereka inginkan.

Belum lagi sistem kapitalisme menjadikan manusia hanya mengejar materi berupa kekuasaan, popularitas dan lainya. Akibatnya sistem kapitalisme ini menjadikan keluarga yang harusnya menjadi madrasah pertama bagi generasi telah gagal membentuk kepribadian yang cemerlang. Akibatya keluarga membiarkan anak-anaknya tumbuh dengan semaunya  tanpa ada aturan sehingga wajar ketika muncul sikap arogan terhadap anak.

Kehidupan masyarakat yang individual dan sekuler melahirkan sikap acuh tak acuh, tidak memberi nasehat satu sama lain. Begitu juga negara yang menerapkan sistem kapitalisme yang meyebabkan pendidikan hanya berorientasi pada pencapaian nilai akademik tanpa memperhitungkan aspek agama.

Inilah yang menyebabkan bullying semakin meningkat disekolah. Negara juga tidak peduli dengan kualitas generasi. Kasus bullying dalam tataran darurat untuk diselesaikan dengan solusi pragmatis seperti yang dilakukan, membuat sekolah ramah anak himbauan untuk tidak melakukan bullying. Padahal jika kita melihat lebih jauh akar masalah bullying karena diterapkanya kapitalisme dalam kehidupan.

Masyarakat harus paham bahwa kehidupan yang diatur oleh kapitalisme akan gagal dalam mencetak generasi yang berkepribadian islam. Berbeda dengan sistem islam. Islam diturunkan oleh Allah sebagai solusi atas permasalahan kehidupan, islam sangat memperhatikan generasi yang merupakan pembangun peradaban yang gemilang.

Dalam kasus bullying, islam mempunyai solusi diantaranya langkah pencegahan dan pengobatan upaya pencegahan mengembalikan peran keluarga, masyarakat dan Negara. Sedangkan pengobatan dilakukan dengan mengobati mereka yang memiliki kecenderungan melakukan bullying dengan pendekatan mendasar yang dapat mempengaruhi pola pikir anak ketika menghadapi kehidupan.

Dalam islam, keluarga akan menjadi tempat pendidikan dan pembentukan karakter yang terpenting bagi anak. Orang tua harus memberikan teladan dalam berkata dan bersikap, orang tua wajib membekali anak mereka dengan aqidah yang kokoh dan akhlak terpuji.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun