Mohon tunggu...
Tino Wijayanto
Tino Wijayanto Mohon Tunggu... -

Bring a better future with your love.

Selanjutnya

Tutup

Nature

Yogyakarta Berpotensi Terkena Angin Siklon Tropis Kenanga

18 Desember 2018   00:35 Diperbarui: 19 Desember 2018   01:50 184
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dilansir dari laman Kompas yang menyatakan bahwa BMKG menghimbau agar masyarakat waspadai adanya Siklon Tropis Kenanga yang akan terjadi beberapa hari ke depan.

Siklon tropis (atau hurikan, angin puyuh, badai tropis, taifun, atau angin ribut tergantung pada daerah dan kekuatannya) adalah sebuah jenis sistem tekanan udara rendah yang terbentuk secara umum di daerah tropis. Sementara angin sejenisnya bisa bersifat sangat merusak atau destruktif tinggi, siklon tropis adalah bagian penting dari sistem sirkulasi atmosfer, yang memindahkan panas dari daerah khatulistiwa menuju garis lintang yang lebih tinggi.

Siklon tropis kali ini memiliki kecepatan 40 knot atau sekitar 75 km/jam. Angin siklon tropis ini diberi nama Kenanga.

Dilansir dari situs resmi BMKG, bibit siklon terdeteksi berkembang sejak Rabu (12/12/2018) lalu di wilayah Samudra Hindia. Setelah itu, menjadi siklon tropis tiga hari kemudian, Sabtu (15/12/2018) pada jarak sekitar 1.400 kilometer dari Bengkulu sebelah barat daya Pulau Sumatera.

Siklon tropis akan cenderung bergerak ke arah barat daya menjauhi wilayah Indonesia dan diprakirakan berada sekitar 2.754 kilometer dari wilayah Indonesia dalam 72 jam ke depan.

Siklon tropis akan cenderung bergerak ke arah barat daya menjauhi wilayah Indonesia dan diprakirakan berada sekitar 2.754 kilometer dari wilayah Indonesia dalam 72 jam ke depan.

Siklon ini memberikan dampak tidak langsung berupa peningkatan angin di sebagian wilayah pesisir barat pulau Sumatera dan peningkatan ketinggian gelombang 2,5-4,0 meter di perairan Kepualauan Mentawai hingga Selat Sunda. Peningkatan kecepatan angin cenderung disebabkan oleh aliran massa udara dari selatan Indonesia bagian Tengah.

Peningkatan kecepatan angin diprakirakan dapat terjadi di pulau Jawa seperti Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur.

Jadi, apa wilayah Jogja akan terkena dampak angin siklon tropis secara tidak langsung dengan kecepatan angin yang telah disebutkan di atas. Dengan demikian, sekiranya warga Jogja untuk terus berhati-hati akan dampak siklon tropis ini.

Namun tidak perlu khawatir berlebihan hingga tidak beraktivitas sama sekali, hanya saja senantiasa melengkapi diri dengan perlengkapan khas musim hujan, seperti jas hujan, payung, baju hangat, dan jaket. Hal itu dilakukan agar tetap terlindung dari curah hujan yang tinggi dan tak menentu.

Sementara, pada 20-23 Desember 2018, seperti yang dilansir dari situs BMKG, diprakirakan aliran udara dingin dari Asia akan kembali masuk wilayah Indonesia dan membentuk area konvergensi serta kembali memicu peningkatan curah hujan di Indonesia bagian barat termasuk Yogyakarta.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun