Mohon tunggu...
Tino Wijayanto
Tino Wijayanto Mohon Tunggu... -

Bring a better future with your love.

Selanjutnya

Tutup

Otomotif

Joglosemarkerto Sebagai Alternatif Transportasi Yogyakarta Menuju Semarang

10 Desember 2018   21:11 Diperbarui: 10 Desember 2018   22:02 348
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1 Desember 2018 menjadi tanggal yang membahagiakan bagi masyarakat Jogja. Pasalnya, pada tanggal 1 Desember lalu Joglosemarkerto telah resmi diluncurkan. Joglosemarkerto menjadi kendaraan baru sebagai alternatif menuju Semarang dari Yogyakarta.

Joglosemarkerto merupakan adalah layanan kereta api kelas eksekutif dan ekonomi AC plus yang dioperasikan oleh PT Kereta Api Indonesia di Jawa yang melayani rute lingkar Yogyakarta--Solo--Semarang--Purwokerto baik searah jarum jam maupun berlawanan arah jarum jam. Nama Joglosemarkerto sendiri merupakan akronim dari JOGja, soLO, SEMARang, purwoKERTO.

Seperti dilansir di laman iNews.id:

"1 Desember nanti relasi baru ini kami luncurkan. PT Kereta Api Persero berusaha mengakomodir permintaan masyarakat. Sekarang ini orang dari Yogya mau Ke Tegal atau dari Tegal mau ke Solo kan sulit. Ini sepenuhnya untuk menjawab kebutuhan masyarakat," ucap Manajer Humas PT KAI Daop VI Yogyakarta Eko Budiyanto Kamis (29/11/2018).

Eko menyebut rute baru ini sudah dikaji mendalam oleh PT Kereta Api. Dengan relasi baru ini, masyarakat Yogyakarta dan Jawa Tengah makin dimudahkan.

Eko menyontohkan bagi warga Yogyakarta yang hendak ke Pekalongan bisa langsung tanpa harus berganti kereta api.

"Tiap perjalanan KA Joglosemarkerto menggunakan dua kereta eksekutif dengan kapasitas 100 tempat duduk dan tujuh kereta ekonomi dengan kapasitas 560 tempat duduk," ucapnya.

Dengan demikian, rute Joglosemarkerto memberikan efisiensi dan efektivitas bagi orang Jogja khusunya, dan orang Jawa Tengah umumnya untuk mencapai Semarang dan daerah sekitarnya atau pun sebaliknya.

Kereta ini ditujukan untuk menyatukan dua kereta yang telah ada sebelumnya, yakni Kamandaka dan Joglokerto. Kamandaka sendiri ialah kereta api kelas Ekonomi AC milik PT Kereta Api Indonesia yang melayani jalur kereta api Purwokerto-Semarang. Sementara itu, adalah nama kereta api kelas ekonomi AC yang dioperasikan oleh PT Kereta Api Indonesia di Jawa dengan tujuan Purwokerto-Solo Balapan.

img-5191-jpg-5c0e7dccab12ae771f54a5e7.jpg
img-5191-jpg-5c0e7dccab12ae771f54a5e7.jpg
Kereta ini diciptakan untuk menyederhanakan rute Yogyakarta-Semarang yang biasanya di transfer dulu atau transit dulu di Satasiun Purwokerto atau Stasiun Solo, baru setelahnya melanjutkan dengan kereta yang menuju Semarang.

Dengan adanya fasilitas ini, masyarakat Jogja dan Semarang jadi lebih mudah untuk mengakses tujuan yang hendak dituju masing-masing tanpa perlu ketinggalan kereta ketika ditransfer ke Stasiun Purwokerto atau Stasiun Solo.

Untuk masyarakat Jogja yang hendak menggunakan kereta ini, sudah dapat menikmatinya dengan potongan 10 porsen hingga tanggal 13 Desember 2018 mendatang. Seperti yang diutarakan Kepala Humas PT KAI Agus Komarudin yang mengatakan bahwa,"Tiket sudah dapat dipesan di semua channel pada H-1, 30 November 2018 dan untuk keberangkatan 1-13 Desember 2018, masyarakat dapat menikmati potongan harga yang diberikan PT KAI sebesar 10 porsen."

Foto Bambang
Foto Bambang
Kereta ini memberikan kenyamanan bagi masyarakat Jogja, keamanan, dan kesejahteraan karena memberikan kemudahan. Prinsip menyejahterakan dan memberikan rasa aman ini seperti konsep kepemimpinan dari Bambang Soepijanto, calon DPD Dapil DIY yang sekarang menjabat sebagai ketua umum Asosiasi Panel Kayu Indonesia (AKPINDO), yakni ngayomi, ngayemi, ngayani.

Bambang merupakan sosok yang dekat dengan masyarakat kecil, penyandang disabilitas dan difabel, maupun masyarakat dari berbagai golongan. Sifatnya yang baik dan dapat dipercaya mengantarkannya memimpin AKPINDO. 

Maka dari itu, ketiga konsep tersebut sangat pas dan cocok apabila diterapkan dalam kehidupan dan bermasyarakat di Yogyakarta khususnya.  Ketiga konsep kepemimpinan tersebut mudah-mudahan dapat menjadikan pemimpin lebih dekat dengan orang-orang kecil atau wong cilik, sadar akan tanggung jawabnya, dan memberikan kesejahteraan, kemaanan, dan kenyamanan di masa mendatang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun