Mohon tunggu...
Tino Watowuan
Tino Watowuan Mohon Tunggu... Wiraswasta - MDW

Tukang pungut biji-biji kata

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Gandeng BUMN, RVI Gelar Pelatihan Tenun Ikat di Adonara

9 November 2022   12:23 Diperbarui: 9 November 2022   12:26 293
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tenun ikat merupakan salah satu khasanah budaya warisan leluhur yang istimewa. Menggunakan kain tenun ikat dalam berbagai upacara  adat dan budaya atau kegiatan lainnya mempertegas identitas diri suatu komunitas atau daerah. Karena itu perlu untuk dilestarikan.

Dalam upaya melestarikannya, Rumah Visi Indonesia (RVI) hadir mengusung gerakan perempuan Lamaholot menenun berupa pelatihan tenun ikat khas Flores Timur, yang digelar pada Senin 7 -- 12 November 2022, di Aula Kantor Desa Hurung, Kecamatan Adonara Barat. 

Kegiatan tersebut merupakan inisiasi dan kerjasama antara RVI dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) melalui PT. Pos Indonesia, PT. Pegadaian, dan PT. Sarinah (Persero). 

Direktur RVI, Anton D. Hurung mengatakan pengrajin dan hasil produksi tenun ikat khususnya di wilayah Adonara Barat masih sangat minim. Padahal, menurut dia, tingkat kebutuhan kain tenun ikat begitu tinggi di Adonara Barat. Hal tersebut membuat pihaknya mencoba menjembatani upaya pelestariannya di wilayah tersebut. 

"Ini adalah gerakan besar kita. Gerakan yang menjadi fokus kita kedepan, setelah kemarin kita fokus pada kegiatan-kegiatan sosial seperti membantu saudara-saudara kita pada saat bencana badai seroja. Rumah Visi Indonesia juga bukan baru kali ini hadir di Flores Timur, tapi sudah beberapa kali hadir dalam sepirit Rumah Visi Indonesia sebagai jembatan untuk menghadirkan negara yang bekerja di tengah masyarakat," ungkapnya, Senin (7/11/2022). 

Anton Hurung menuturkan pihaknya juga sedang berencana untuk membangun Rumah Tenun yang dugunakan sebagai etalase produk sarung tenun di Kabupaten Flores Timur. Ia memohon doa dan dukungan dari semua elemen agar rencana tersebut dapat terwujud. 

Ketua Panitia Pelaksana, Martinus D. Watowuan menyebutkan, tenun ikat adalah manifestasi karya intelektual leluhur. Lahir dari lentik jemari nan lembut kaum perempuan yang patut dilestarikan oleh generasi penerus sepanjang sejarah perkembangan manusia dari waktu ke waktu. 

"Karena itu, kehadiran Rumah Visi Indonesia mengusung semangat Gerakan Perempuan Lamaholot Menenun berupa pelatihan tenun ikat merupakan alternatif logis, pilihan realistis dalam meningkatkan produktivitas yang berbuntut pada peningkatan ekonomi keluarga, terutama upaya melestarikan salah satu khasana budaya yang istimewah ini," ujar dia. 

Foto: dokpri
Foto: dokpri

Perwakilan PT. Pos Indonesia (Persero), Elisabeth Rosa Lili, berharap agar pelatihan tersebut dapat mendorong pengembangan ekonomi lokal berbasis kemandirian masyarakat. 

"Harapan kami, dengan pelatihan ini masyarakat dengan sendirinya untuk mampu mengembangkan ekonomi lokal berbasis kemandirian masyarakat," kata dia. 

Dikatakannya, PT. Pos Indonesia hadir untuk negeri, untuk mendukung pemerintah sebagai tulang punggung logistik nasional. 

"Artinya pengiriman surat, dokumen, dan barang apapun ke seluruh nusantara, bahkan seantero dunia termasuk kain tenun yang akan dihasilkan oleh ibu-ibu di tempat ini," imbuh Rosa. 

Kegiatan tersebut menghadirkan dua instruktur/pelatih, Ria Atazoge bersama Paskalia Narek, dan 20 peserta dari beberapa desa di wilayah Kecamatan Adonara Barat, yakni Desa Ilepati, Riangpadu, Hurung, Pajinian, Kimakamak, dan Bugalima. 

Dalam acara pembukaan, hadir pula Pembina RVI, Anton Doni Dihen, para Kepala Desa, BPD, Babinkamtibmas, dan Tokoh Masyarakat.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun